Suara.com - Stunting atau kekurangan gizi yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang masih banyak dijumpai di Indonesia. Salah satu ciri dari stunting adalah tubuh yang pendek.
Meski demikian, tak semua orang yang bertubuh pendek mengalami stunting. Hal ini seperti yang diungkapkan di akun TikTok resmi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional bkkbnofficial.
"Jadi memang perawakan pendek itu tidak hanya berhenti di 'perawakan pendek sama dengan stunting', kan tidak," ungkap wanita dalam video berdurasi 1 menit 10 detik itu.
Ia menyebutkan perawakan pendek disebabkan oleh banyak hal. Ada pula perawakan pendek yang normal dan ada pula yang patologis atau tidak normal.
"Nah, untuk yang perawakan pendek karena genetik atau istilah medisnya adalah perawakan pendek familial (familial short stature), itu masuk dalam kondisi yang normal," ungkapnya.
Selain itu ada pula constitusionala delay growth and puberty di mana seseorang mengalami keterlambatan sementara dalam pertumbuhan tulang. Sedangkan stunting termasuk ke dalam kondisi patologis.
Perawakan pendek pun harus dikaji oleh dokter anak untuk mengetahui apa penyebabnya. Selain stunting, penyebab hormonal dan penyakit endokrin bisa menjadi penyebab dari tubuh yang pendek.
Isu stunting belakangan memang tengah ramai diperbincangkan. Presiden Joko Widodo akui geram dengan anggaran stunting yang mencapai Rp10 miliar justru sebagian besar habis dipakai rapat dan perjalanan dinas.
"Baru saja minggu yang lalu saya cek di APBD Mendagri (Menteri Dalam Negeri), coba saya mau lihat Rp10 miliar untuk stunting. Perjalanan dinas Rp3 miliar, rapat-rapat Rp8 miliar, penguatan pengembangan apa-apa bla bla bla Rp2 miliar," kata Jokowi dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023 di Kantor BPKP, Rabu (14/6/2023).
Baca Juga: ITDC Ikut Berperan Lawan Stunting di Daerah-daerah Pelosok
"Yang benar-benar beli telur itu nggak ada Rp 2 miliar. Kapan stunting mau selesai kalau caranya seperti ini?" Lanjutnya.
Jokowi kemudian mengatakan seharusnya anggaran Rp10 miliar itu sebagian besar digunakan untuk membeli telur, ikan, daging, sayur-sayuran, dan makanan bergizi lainnya bagi anak yang stunting.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental