Suara.com - Ratusan warga di Desa Mulyajana, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, kecanduan obat-obatan terlarang. Salah satunya berjenis tramadol. Mereka yang mengonsumsi diketahui mulai dari anak-anak sekolah dasar (SD) hingga lanjut usia.
Kekinian, polisi sudah menangkap dua orang pengedar obat terlarang itu yang berinisial R dan B. Barang bukti berupa 3.500 butir obat pun telah disita. Lantas, apa bahaya Tramadol bagi kesehatan? Bagaimana bisa membuat orang-orang kecanduan?
Bahaya Tramadol
Tramadol bisa dikategorikan sebagai narkotika, karena obat ini termasuk dalam kelas obat agonis opioid. Tramadol biasanya diresepkan dokter sebagai analgesik atau pereda nyeri. Cara kerja obat ini untuk mengubah respons otak dalam merasakan sakit.
Perlu diketahui bahwa tubuh seseorang menghasilkan sejenis opioid yang dinamakan endorfin. Zat itu dibentuk oleh otak dan memiliki ikatan dengan reseptor. Bagian ini yang akan mengurangi sinyal rasa sakit yang dikirim tubuh ke otak.
Cara kerja obat tramadol terbilang mirip seperti endorfin. Meski begitu, penggunaannya tidak bisa sembarangan. Dokter sendiri biasanya akan meresepkan obat ini untuk pasien kanker, pasca operasi, patah tulang, atau pengidap nyeri saraf.
Obat ini tidak cocok dikonsumsi oleh semua orang, sehingga penggunaannya harus betul-betul di bawah pengawasan dokter. Meski dapat mengurangi rasa nyeri, jangan sembarangan meminumnya. Lebih baik pilih paracetamol atau ibuprofen.
Tramadol sendiri menjadi salah satu obat yang sering disalahgunakan. Para pemakai biasanya ingin merasakan sensasi teler seperti mabuk alkohol. Adapun tujuannya melakukan ini untuk menghilangkan rasa lelah dan nyeri di sekitar tubuh.
Tak hanya kecanduan, penggunaan tramadol juga bisa menyebabkan berbagai efek samping. Mulai dari mual, muntah, sembelit, sakit kepala, dan rasa kantuk. Buruknya lagi, ini dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi otak bahkan hingga kematian.
Baca Juga: Idap Diabetes, Panji Petualang Pilih Minum Obat Seumur Hidup Ketimbang Suntik Insulin
Orang yang kecanduan tramadol juga bisa berhenti. Namun, nantinya akan mengalami beberapa gejala putus obat. Mulai dari diare, berkeringat, sakit perut, mual, nyeri otot, gelisah, insomnia, dan tremor. Untuk itu, lebih baik menghindarinya sejak awal.
Apabila sudah terlanjur kecanduan, segera hubungi dokter atau mendaftar bantuan program rehabilitasi di rumah sakit. Hal ini bertujuan agar proses pemulihannya aman. Jangan pernah melakukannya seorang diri atau tanpa bantuan ahli.
Adapun selama masa pemulihan, pengidap kecanduan tramadol perlu mempersiapkan diri, jika nantinya terjadi sesuatu. Pertama, pastikan menjadikan rehabilitasi sebagai motivasi. Lalu, yakin bahwa diri siap untuk menghadapi gejala putus obat.
Menanggapi kasus itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengimbau agar masyarakat mengonsumsi obat sesuai anjuran tenaga kesehatan. Mereka diminta untuk berkonsultasi terlebih dahulu.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Idap Diabetes, Panji Petualang Pilih Minum Obat Seumur Hidup Ketimbang Suntik Insulin
-
Panji Petualang Kurus Pucat dan Minum Obat Seumur Hidup, Apa Saja Sih Jenis Obat Diabetes?
-
Panji Petualang Sakit Diabetes Sampai Harus Minum Obat Seumur Hidup, Menurut Dokter Penyakit Dalam Gimana?
-
Kembangkan Obat Tradisional, KKN UIN Walisongo Adakan Pelatihan Membuat Jamu
-
Gula Darah Tinggi, Panji Petualang Kini Harus Minum Obat Seumur Hidup
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
Terkini
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja