Suara.com - Kondisi neuropati perifer adalah satu penyakit yang sangat mengganggu bagi para penderitanya. Pasalnya, hal ini menyebabkan gangguan saraf yang membuat aktivitas sehari-hari seseorang menjadi terganggu.
Gejala Neuropati Perifer antara lain mati rasa, kesemutan, tertusuk-tusuk, dan rasa terbakar di tangan dan kaki. Hal ini karena penderita kekurangan vitamin B yang menyebabkan kerusakan saraf perifer. Ditambah, pasien yang alami diabetes juga bisa sebabkan kondisi neuropati perifer.
Diperkirakan 1 dari 2 penderita diabetes tipe 2 dan 1 dari 103 pra-diabetes menderita neuropati perifer. Sedangkan defisiensi Vitamin B mempengaruhi kualitas hidup sekitar 19 persen dari seluruh penderita diabetes.
Kasus ini sendiri juga terkadang tidak banyak disadari. Bahkan, dalam penelitian yang dipublikasikan di berbagai negara mengkonfirmasi, terdapat sekitar 80 persen pasien dengan neuropati perifer tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Padahal, neuropati perifer sendiri jika dibiarkan dapat menjadi parah. Ahli saraf di Departemen Neurologi RS Bethesda Yogyakarta, dr. Rizaldy Taslim Pinzon mengatakan, perlu adanya perawatan sedini mungkin untuk mengatasi agar penyakit satu ini tidak semakin parah.
“Sebagai tenaga media profesional, sungguh penting untuk terus menegaskan dampak penting perawatan dini bagi pasien Neuropati Perifer. Merekomendasikan perawatan tepat waktu akan memberikan ragam manfaat dalam mengatur gejala dan mencegah kerusakan saraf lebih lanjut,” ucapnya dalam P&G Health Asia Pacific Virtual Media Roundtable-World Diabetes Day 2023, Senin (6/11/2023).
Menambahkan hal tersebut, Assistant Dean for Clinical Research at Weill Cornell Medicine di Qatar, Prof. Rayaz. A. Malik menuturkan, dengan adanya pemeriksaan dini, ini akan membantu membuat pasien neuropati perifer mendapat pengobatan lebih baik. Hal ini juga membantu menghindari komplikasi diabetes para pasien.
“Diagnosis dini dapat memberikan kemungkinan untuk mengurangi faktor resiko secara tepat waktu dan perbaikan komplikasi diabetes yang paling umum,” jelas Prof. Rayaz.
Sementara untuk penanganan neuropati sendiri, dari hasil studi NENOIN menunjukkan, pengobatan dengan kombinasi dosis tetap vitamin B1, B6, dan B12, menghasilkan peningkatan signifikan pada fungsi saraf. Hal ini memberikan dampak baik pada refleks pergelangan kaki, refleks lutut, kekuatan otot, dan persepsi sensori pada jari kaki dan jari tangan pasien dengan neuropati perifer.
Baca Juga: Mantu Jokowi Ugal-ugalan! Bobby Curhat Mau Gabung Timses Prabowo-Gibran Tapi Ogah Cabut dari PDIP
Sebab adanya penemuan tersebut, hal yang diutamakan adalah rujukan dan pemeriksaan dini, serta pengobatan tepat waktu. Pasalnya, jika pasien mendapatkan pengobatan tepat waktu, ini akan berdampak baik pada hasil pengobatan dari kombinasi vitamin B tersebut.
Penelitian Sebut 80 Persen Penderita Neuropati Perifer Tidak Terdiagnosis, Pemeriksaan Dini Jadi Solusinya?
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan