Suara.com - Bencana alam hingga wabah penyakit yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia menjadi sorotan. Pasalnya, jika hal ini terjadi, diperlukan penanganan kesehatan cepat bagi orang-orang yang terdampak.
Namun, untuk adanya penanganan ini juga diperlukan sumber daya manusia yang terlatih sehingga dapat membantu para korban yang terdampak dari bencana. Sebab hal tersebut, Kementerian Kesehatan menginisiasi adanya Tenaga Cadangan Kesehatan atau TCK.
TCK sendiri merupakan tenaga kesehatan inti tapi dicadangkan di tempat lain saat terjadi bencana. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, TCK yang merupakan tim dari TNI, Polri, Kemenkes, dan rumah sakit ini akan dilatih untuk memiliki kemampuan membantu para korban jika bencana terjadi.
Bencana yang terjadi dalam hal ini tidak hanya berhubungan dengan alam, tetapi juga manusia (seperti peperangan), atau wabah maupun penyakit (seperti pandemi Covid-19).
“Tenaga kesehatan itu menghadapi bencana atau kita sebut perang, baik terhadap alam, wabah penyakit, juga manusia. Nah setiap perang itu butuh nakes untuk membantu menghadapi berbagai situasi perang yang jadi tenaga kesehatan cadangan,” ucap Budi Gunadi Sadikin dalam Gladi Nasional Tenaga Cadangan Kesehatan, Selasa (5/12/2023).
Sementara itu, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Dr. Sumarjaya, SKM, MM,MFP, C.F.A mengatakan, TCK ini juga menjadi salah satu langkah kesiapsiagaan menghadapi berbagai situasi, khususnya yang terjadi di Indonesia saat ini.
Nantinya TCK akan dikerahkan pada berbagai kondisi gawat darurat dan membutuhkan bantuan. Misalnya, TCK juga sudah dikirimkan untuk membantu kasus erupsi Gunung Marapi di Tanah Datar Sumatera Barat.
“Jadi bencana kan ada levelnya, ada level kabupaten, provinsi dan juga nasional. Ketika kabupaten kewenangannya kabUPATEN, tapi ketika urgency atau gawat darurat kita dibutuhkan tetap dikirimkan. Contohnya di Tanah Datar ada erupsi, kita sudah kirimkan, di Aceh Selatan juga sudah dikirimkan dinas kesehatan,” kata Sumarjaya.
Sumarjaya berharap, dengan adanya TCK ini, akan membantu mengurangi dampak bencana baik alam, wabah ataupun penyakit, hingga konflik sosial yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Studi: 2 Tahun Berturut-turut Polusi Udara Jabodetabek Terus Memburuk
“Harapannya kedepan karena kita indo merupakan negara rawan bencana baik bencana alam, non alam maupun konflik sosial. Ini salah satu langkah kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana dan risiko dampaknya,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
Terkini
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%