Suara.com - Berita duka kembali menyelimuti dunia hiburan dengan kepergian dua tokoh penting. Setelah Ade Paloh, vokalis dari band Sore meninggal pagi tadi, kini giliran aktor Donny Kesuma yang telah berpulang.
Kabar kepergian Donny Kesuma disampaikan melalui akun Instagram Ferry Maryadi. Suami dari Deswita Maharani tersebut mengunggah foto Donny Kesuma yang terlihat bahagia.
"Diharapkan kedamaian terakhir untuk Don. Pileuleuyan," tulis Ferry Maryadi di Instagram pada Selasa (19/3/2024).
Sebelum meninggal, Donny Kesuma sempat dirawat di rumah sakit dan kemudian masuk ke unit perawatan intensif, pada Sabtu (16/3/2024).
Ghassaan Indira Kesuma, putra Donny Kesuma, menjelaskan bahwa ayahnya mengalami masalah pada fungsi jantung. Bahkan sejak tahun 2015, Donny telah menggunakan ring jantung.
Donny Kesuma sebelumnya adalah seorang atlet softball sebelum beralih menjadi aktor. Dia masih aktif dalam cabang olahraga tersebut.
Seperti yang dia posting di Instagram pada November 2022, Donny Kesuma dan timnya menjadi juara East Asia Softball Master Champion di Singapura. Mereka juga mengikuti turnamen Thailand Pattaya 2023.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa seseorang yang aktif dalam olahraga bisa terkena penyakit jantung?
“Beberapa orang, termasuk atlet profesional, mungkin tampak bugar dan sehat, namun memiliki kondisi jantung yang mendasarinya sehingga membuat mereka rentan terhadap kondisi irama jantung yang tiba-tiba dan berbahaya,” jelas Dr Reginald Liew, ahli jantung di Rumah Sakit Mount Elizabeth.
Baca Juga: Kilas Balik Perjalanan Karier Donny Kesuma, Aktor Senior yang Meninggal Dunia
“Masalahnya mungkin muncul untuk pertama kalinya dan terjadi secara tiba-tiba saat berolahraga,” tambahnya.
Terlepas dari kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, apakah terlalu banyak berolahraga dalam waktu singkat dapat menyebabkan masalah jantung? Dr Liew tidak sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan ini.
Hal ini, menurut Dr Liew, tergantung profil pasiennya. Misalnya, faktor-faktornya meliputi berat badan, frekuensi olahraga, faktor risiko jantung, dan kondisi medis lainnya.
“Secara umum, menurut saya pernyataan tersebut ada benarnya karena terlalu banyak berolahraga secara tiba-tiba tanpa pelatihan yang memadai, dan membangun kemampuan tubuh, dapat menyebabkan masalah pada beberapa orang,” jelasnya, sambil menyarankan individu untuk berlatih secara progresif untuk membangun otot. meningkatkan kapasitas latihan seseorang.
Terlalu banyak berolahraga dalam waktu singkat dapat menyebabkan tekanan darah atau detak jantung seseorang menjadi terlalu cepat. Jika seseorang menderita penyakit arteri koroner, masalah tekanan darah, atau melemahnya otot jantung, hal ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke mendadak, atau memicu perkembangan aritmia.
Mengenai topik latihan yang terlalu banyak atau terlalu intens, Dr Liew menyadari bahwa latihan olahraga ketahanan seperti maraton dan triatlon dapat menyebabkan ketegangan jantung yang berlebihan dan meningkatkan ukuran jantung. Seiring berjalannya waktu, hal ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena aritmia jantung (detak jantung tidak teratur).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek