Suara.com - Peneliti beri rekomendasi kebijakan mencegah perokok anak sekaligus perokok pelajar di Indonesia, seraya menunggu Rancangan Undang-undang atau RPP Kesehatan disahkan Presiden Joko Widodo. Salah satunya penegasan identitas pembeli rokok di atas 18 tahun, dengan melampirkan KTP (Kartu Tanda Penduduk).
Rekomendasi ini disampaikan Project Lead for Tobacco Control di Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), Beladenta Amalia. Ia mengatakan saat ini anak di bawah umur seperti pelajar sangat mudah mengakses rokok, karena pembeliannya tidak melalui proses verifikasi identitas.
Perempuan yang akrab disapa Bela ini mengatakan temuan didapatkan dari hasil penelitian terhadap siswa SMP dan SMA berusia 10 hingga 18 tahun di DKI Jakarta. CISDI melalui Forum Grup Diskusi (FGD) mendapati pengakuan para siswa yang bisa membeli rokok dengan mudah di warung kelontong atau di supermarket.
"Jadi dari studi CISDI wawancara anak SMP dan SMA mereka ditanya mereka dapatkan itu (rokok), mereka dari warung sekitar sekolah, mereka nggak dicek identitas KTP-nya," ungkap Bela saat dihubungi suara.com beberap waktu lalu.
Kondisi ini menurut Bela cukup kontras, mengingat dalam produk rokok dijelaskan jika hanya bisa diakses di atas untuk orang berusia di atas 18 tahun. Sedangkan siswa umumnya membeli rokok sepulang sekolah, bahkan sekalipun masih menggunakan seragam.
"Harusnya 18 tahun ke atas, anak sekolah pakai seragam harusnya dicek, mereka nggak menerapkan itu, ada faktor penerapan nggak baik, kalau ada aturan sudah baik, penerapannya harus ditingkat," papar Bela.
Saran hampir serupa juga disampaikan Peneliti Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS UI), Risky Kusuma Hartono, PhD yang berfokus harga rokok murah mudah diakses kalangan menengah ke bawah. Padahal alih-alih membeli rokok, uang tersebut bisa digunakan untuk makanan lebih bergizi.
Inilah sebabnya kata Risky, layanan upaya berhenti merokok (UBM) Fasilitas Pelayanan Kesehatan (FKTP) bisa bekerjasama dengan Dinas Sosial, dalam hal ini penyaluran bantuan sosial (bansos) penerimanya harus dimasukan dalam program UBM bila anggota keluarganya ada merokok.
Kondisi ini kata Risky serupa dengan pada masa pandemi Covid-19, dimana penerima bansos harus mendapatkan vaksinasi lebih dulu sebelum menerima bantuan dari pemerintah.
Baca Juga: Asosiasi Konsumen: Produk Tembakau Alternatif Tak Pernah Ditujukan bagi Anak-anak
"Ini juga bisa diterapkan di UBM, jadi sertifikat mereka sudah di UBM digunakan untuk ambil bansos. Jadi ada pengendalian konsumsi produk tembakau, untuk sertifikat UBM, apalagi bansosnya tunai khawatir dibelikan rokok," ungkap Risky.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter