Suara.com - Asap rokok disebut mengandung lebih dari 4.000 zat kimia berbahaya, dan 43 di antaranya diketahui merupakan penyebab kanker. Bahaya asap rokok bukan hanya mengancam perokok aktif, tetapi juga mereka yang tinggal di sekitarnya, terutama anak-anak.
Di rumah, asap rokok bisa menempel di perabotan, baju, bahkan kulit selama berhari-hari hingga bertahun-tahun, yang tentunya membahayakan kesehatan seluruh penghuni rumah.
Salah satu fakta yang mengejutkan adalah bahwa asap rokok tidak langsung hilang setelah ditiupkan. Residu asap rokok dapat menempel di perabot rumah, seperti karpet, sofa, dinding, dan mainan anak-anak.
Racun ini bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama. Bahkan, sisa-sisa asap rokok bisa tetap menempel di baju selama 19 bulan, di rambut hingga 10 hari, dan di liur sampai 5 hari.
Mengapa Asap Rokok di Rumah Berbahaya?
Saat perokok merokok di dalam rumah, residu asap rokok akan menempel pada berbagai permukaan seperti baju, perabot, dan bahkan kulit. Residu ini bisa bertahan dalam waktu yang lama dan tetap membahayakan kesehatan meski rokok sudah padam.
Asap rokok tidak hanya menghilang setelah beberapa saat. Partikel-partikel kecilnya bisa menempel di seluruh sudut rumah dan bertahan hingga bertahun-tahun. Bahkan jika ruangan sudah dibersihkan, residu asap rokok bisa tetap ada dan mengganggu kesehatan.
Selain itu, asap rokok juga berbahaya bagi anak-anak yang memiliki sistem pernapasan yang lebih lemah dibanding orang dewasa. Ketika anak menghirup udara yang terkontaminasi asap rokok, mereka lebih mudah terkena gangguan kesehatan. Bahkan, asap rokok yang tidak terlihat bisa merusak saluran napas anak-anak.
Berikut adalah beberapa ancaman serius dari asap rokok bagi kesehatan anak-anak.
Baca Juga: Lindungi Kulit Anak dari Sinar Matahari, Ini 3 Sunscreen Phycisal Lokal
1. Risiko Serangan Asma
Anak-anak yang terpapar asap rokok lebih berisiko terkena asma. Asma adalah kondisi di mana saluran napas menyempit karena iritasi, yang menyebabkan sulit bernapas, batuk-batuk, dan dada terasa sesak. Asap rokok dapat memicu serangan asma atau memperburuk kondisi asma pada anak-anak.
2. Infeksi Paru-Paru (Pneumonia dan Bronkitis)
Paparan asap rokok secara berkelanjutan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi paru-paru seperti pneumonia dan bronkitis. Anak-anak yang sering terpapar asap rokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi ini, yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani.
3. Gangguan Perkembangan Otak
Asap rokok juga mengandung zat neurotoksik yang bisa merusak perkembangan otak anak. Paparan asap rokok dalam jangka panjang dapat memengaruhi kemampuan belajar anak, seperti membaca, berpikir logis, dan memecahkan masalah.
Anak-anak yang sering terpapar asap rokok cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang hidup di lingkungan bebas asap.
4. Infeksi Telinga
Anak-anak yang terpapar asap rokok juga lebih sering mengalami infeksi telinga. Asap rokok dapat menyebabkan pembengkakan pada tuba eustachius, yaitu saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang hidung. Pembengkakan ini dapat memicu penumpukan cairan dan infeksi pada telinga.
5. Risiko Penyakit Jantung di Masa Depan
Paparan asap rokok sejak dini tidak hanya berdampak pada kesehatan pernapasan anak, tetapi juga meningkatkan risiko mereka terkena penyakit jantung di masa dewasa. Asap rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi serta masalah kardiovaskular lainnya di kemudian hari.
Bagi para perokok yang sudah memiliki anak, cobalah mulai mengurangi frekuensi merokok. Jika Anda masih berproses untuk berhenti, gunakan alat pembersih udara seperti Levoit Core 400S Smart Air Purifier.
Levoit menjadi air purifier no. 1 di marketplace dengan garansi sampai 5 tahun. Alat ini mampu menyaring partikel asap sekecil 0,1 mikron sebersih 99,97% dan menghilangkan bau rokok dari rumah, sehingga udara di rumah lebih bersih dan sehat.
Asap rokok di dalam rumah bukanlah hal sepele, terutama bagi anak-anak yang masih rentan terhadap berbagai penyakit.
Dengan memahami bahaya yang ditimbulkan dan mengambil langkah-langkah pencegahan, kita bisa melindungi anak-anak dari dampak buruk asap rokok dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat di rumah
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja