Suara.com - Bayi prematur menghadapi tantangan besar sejak awal kehidupan mereka, mulai dari risiko infeksi hingga gangguan perkembangan. Di Indonesia, yang menempati posisi kelima tertinggi di dunia dalam angka kelahiran prematur, kebutuhan akan perawatan khusus menjadi semakin penting.
Salah satu solusi inovatif yang ditawarkan oleh Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) adalah melalui pendirian Breast Milk & Enteral Nutrition Center, fasilitas yang tidak hanya menyediakan akses aman terhadap ASI tetapi juga mendukung nutrisi enteral bagi bayi dengan kondisi medis khusus.
ASI: Nutrisi Terbaik untuk Bayi Prematur
ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi semua bayi, terutama bayi prematur. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Pediatrics pada tahun 2023, ASI mengandung berbagai faktor bioaktif seperti imunoglobulin, laktoferin, lisozim, dan sitokin yang berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan bayi prematur yang rentan. Selain itu, pemberian ASI juga dikaitkan dengan peningkatan hasil kognitif dan perkembangan saraf pada bayi.
“ASI adalah nutrisi sempurna yang disediakan oleh alam bagi bayi, terutama bagi bayi-bayi prematur dan bayi sakit yang lahir dengan kondisi medis yang rapuh,” ungkap Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp. A, Subsp. Neo, dokter spesialis anak yang mendalami bidang neonatologi, dalam keterangannya ditulis Selasa (24/12/2024).
Namun, tidak semua bayi prematur dapat langsung menerima ASI dari ibu mereka. Untuk mengatasi hal ini, RSCM memanfaatkan layanan donor ASI yang telah melalui proses screening dan pasteurisasi untuk memastikan keamanan dan kualitasnya.
Teknologi di Breast Milk & Enteral Nutrition Center memungkinkan pasteurisasi hingga 1,5 liter ASI dalam satu siklus proses, memberikan solusi konkret bagi kebutuhan bayi prematur.
Solusi Tantangan Donor ASI di Indonesia
Di Indonesia, penggunaan donor ASI masih menghadapi tantangan budaya dan agama. Identitas pendonor harus dipastikan agar sesuai dengan anjuran tertentu, sehingga layanan donor ASI belum sepenuhnya optimal.
Baca Juga: 8 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui untuk Memperbaiki Kualitas ASI
Meski begitu, RSCM tetap berkomitmen untuk mengembangkan layanan ini demi memberikan kesempatan hidup yang lebih baik bagi bayi prematur.
“Jika ibu para bayi prematur ini belum dapat memberikan ASI pada bayinya, setiap instalasi NICU yang melayani para bayi prematur harus berperan mengupayakannya,” tambah Prof. Rinawati.
Fasilitas Neonatal yang Komprehensif
Selain mendukung pemberian ASI, RSCM juga memiliki fasilitas perawatan neonatal yang komprehensif. Dengan kapasitas 66 tempat tidur, fasilitas ini terbagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan kondisi bayi:
- NICU 1: Perawatan untuk bayi dengan tindakan bedah (12 tempat tidur).
- NICU 2: Bayi dengan kemungkinan infeksi (12 tempat tidur).
- NICU 3: Bayi prematur dengan berat lahir sangat rendah (13 tempat tidur).
- NHCU 1: Bayi yang memerlukan infus tetapi tidak membutuhkan perawatan intensif (14 tempat tidur).
- NHCU 2: Bayi yang sedang dipersiapkan untuk pulang (15 tempat tidur).
Fasilitas ini dirancang untuk memberikan perawatan terbaik, meskipun idealnya satu bayi prematur dirawat dalam satu ruangan untuk meminimalkan risiko infeksi. Dengan keterbatasan ruang dan jumlah penduduk yang besar, pembagian kategori perawatan menjadi solusi praktis yang tetap efektif.
Selain merawat bayi, Breast Milk & Enteral Nutrition Center juga memberikan edukasi kepada orang tua dan pengasuh. Pelatihan ini mencakup pemberian nutrisi terbaik sesuai kondisi bayi, memastikan bahwa setiap keluarga mendapatkan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk mendukung perkembangan anak mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer