Suara.com - Saat ini, semakin banyak orang yang beralih ke obat herbal untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan. Obat herbal menawarkan cara alami yang lebih aman dan minim efek samping dibandingkan obat kimia. Jika Kamu sering mengalami masalah pencernaan seperti perut kembung, sembelit, atau diare, artikel yang disadur dari pafikabupatenbengkalis.org ini akan membahas obat herbal efektif yang bisa Kamu coba.
1. Jahe
Jahe telah lama dikenal sebagai obat herbal untuk berbagai gangguan pencernaan. Kandungan gingerol dalam jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat membantu meredakan perut kembung dan mual. Sebuah penelitian di Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat mengurangi gejala dispepsia hingga 40% dalam kurun waktu 4 minggu.
Kamu bisa mengonsumsi jahe dalam berbagai bentuk, baik sebagai teh jahe, parutan jahe segar yang dicampur dalam makanan, atau dalam bentuk suplemen. Konsumsi rutin jahe tidak hanya membantu pencernaan tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh Kamu.
2. Kunyit
Kunyit dikenal karena kandungan kurkuminnya yang kaya akan manfaat kesehatan, termasuk pencernaan. Kurkumin bertindak sebagai antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dalam saluran pencernaan. Studi di Institut Pertanian Bogor menemukan bahwa kunyit efektif dalam mengurangi gejala sindrom iritasi usus besar (IBS) hingga 60%.
Kamu bisa menambahkan kunyit dalam masakan sehari-hari atau membuat minuman kunyit asam jawa untuk manfaat maksimal. Selain itu, ekstrak kunyit kini juga tersedia dalam bentuk kapsul yang praktis dikonsumsi.
3. Pepaya
Pepaya mengandung enzim papain yang berfungsi memecah protein dan membantu pencernaan makanan lebih efisien. Menurut jurnal kesehatan yang diterbitkan oleh Universitas Indonesia, konsumsi pepaya secara teratur dapat memperbaiki gerakan usus dan mengurangi kejadian sembelit pada responden penelitian.
Makan pepaya segar setiap hari atau membuat jus pepaya adalah cara mudah untuk memanfaatkan enzim papain ini. Kamu juga bisa mengonsumsi suplemen enzim papain yang banyak dijual di pasaran.
4. Adas
Adas adalah salah satu obat herbal yang telah digunakan selama berabad-abad untuk meredakan gangguan pencernaan. Kandungan anethole dalam adas dapat meredakan perut kembung dan mengurangi rasa sakit akibat gas yang berlebihan. Penelitian dari Universitas Airlangga menemukan bahwa ekstrak adas dapat mempercepat gerakan usus dan mengurangi spasme otot usus.
Kamu bisa mengonsumsi biji adas sebagai teh atau menambahkannya ke dalam makanan sehari-hari seperti sup atau salad. Ekstrak adas juga tersedia dalam bentuk minyak esensial yang bisa Kamu campurkan dalam air hangat sebagai minuman.
5. Temulawak
Temulawak adalah salah satu tanaman asli Indonesia yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk pencernaan. Kandungan xanthorrhizol dalam temulawak memiliki efek antibakteri dan anti-inflamasi yang dapat membantu mengatasi masalah lambung dan usus. Penelitian di Universitas Brawijaya menunjukkan bahwa konsumsi temulawak secara teratur dapat meningkatkan produksi enzim pencernaan dan memperbaiki sistem pencernaan.
Berita Terkait
-
Cukai Minuman Manis Ditunda, Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kesehatan Anak?
-
7 Cara Mengurangi Waktu Bermain Media Sosial Tanpa Terasa Menyiksa
-
Jangan Diabaikan, Ini 6 Langkah Penting untuk Menjaga Kesehatan Telinga
-
Teman Sintas, Ruang Aman Berbasis Komunitas untuk Mendampingi Penyintas
-
GoTo Bikin Terobosan: Driver Juara Gojek Kini Dapat BPJS Gratis
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi