Suara.com - Deteksi dini kanker usus besar dapat dilakukan dengan tiga metode skrining yang mampu menurunkan risiko penyakit ini. Pemeriksaan secara berkala sangat penting untuk mengidentifikasi potensi kanker sebelum berkembang lebih lanjut.
Dilansir dari Verywell Health, metode skrining yang dianggap sebagai standar emas adalah kolonoskopi. Prosedur ini memungkinkan tenaga medis untuk mengangkat polip di usus besar guna mengurangi risiko kanker.
"Kolonoskopi memiliki beberapa keuntungan. Ini adalah layanan satu atap. Jika ditemukan polip, kami akan langsung mengangkatnya," ujar ahli gastroenterologi bersertifikat di UPMC sekaligus profesor kedokteran di University of Pittsburgh, Robert Schoen, dikutip dari Antara, Rabu (26/2/2025).
Sebelum menjalani prosedur, pasien harus melakukan persiapan usus untuk membersihkan saluran pencernaan. Proses ini kerap membuat beberapa orang enggan menjalani kolonoskopi. Selama pemeriksaan, tabung dengan kamera kecil dimasukkan melalui anus, dan pasien mungkin membutuhkan obat penenang, sehingga perlu waktu pemulihan setelahnya.
Namun, kolonoskopi memiliki biaya yang cukup tinggi. Oleh karena itu, pasien berusia 45 tahun ke atas disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia asuransi mengenai pembiayaan skrining ini.
Bagi yang ingin metode non-invasif, tes tinja bisa menjadi alternatif skrining kanker usus besar yang dapat dilakukan di rumah tanpa perlu persiapan khusus. Terdapat tiga jenis tes tinja yang umum digunakan, yaitu Cologuard, tes kekebalan tinja (FIT), dan tes darah samar tinja (FOBT).
Cologuard bekerja dengan mendeteksi perubahan DNA yang terkait dengan polip atau tumor. Sementara itu, FIT dan FOBT mencari adanya darah tersembunyi yang bisa menjadi indikasi kanker kolorektal.
"Jika hasil tes tinja menunjukkan hasil positif, pasien harus menjalani kolonoskopi lanjutan. Sayangnya, banyak yang mengabaikan langkah ini, sehingga kesempatan untuk mencegah kanker pun terlewatkan," ujar Schoen.
Tes tinja memiliki keterbatasan karena dapat melewatkan polip kecil dan perlu diulang setiap satu hingga tiga tahun untuk hasil yang lebih akurat.
Pilihan skrining lainnya adalah tes darah, yang bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit tanpa perlu persiapan khusus. Metode ini memberikan opsi bagi mereka yang enggan menjalani kolonoskopi atau tes tinja.
"Tes darah bisa menjadi solusi praktis bagi mereka yang sulit menjalani prosedur skrining lainnya. Berbeda dengan tinja, sampel darah bisa diambil kapan saja di fasilitas medis," ujar Pashtoon Kasi, MD, Direktur Medis GI Medical Oncology di City of Hope Orange County.
Meski demikian, tes darah memiliki keterbatasan dalam mendeteksi polip stadium lanjut. Schoen menjelaskan bahwa metode ini hanya mampu mengidentifikasi sekitar 12–13 persen kasus polip yang berpotensi menjadi kanker.
Setiap metode skrining memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan faktor biaya, cakupan asuransi, serta kebutuhan individu sebelum memilih jenis pemeriksaan.
Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga atau faktor risiko tertentu, skrining kanker usus besar disarankan dilakukan sebelum usia 45 tahun.
Berita Terkait
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
7 Tanda Awal Kanker Kulit yang Sering Diabaikan, Wajib Kamu Waspadai!
-
Bukan Lagi Penyakit Orang Tua: Ketika Kanker Kolorektal Menyasar Generasi Milenial dan Gen Z
-
Mengenal Kolonoskopi: Langkah Awal yang Menyelamatkan Nyawa dari Kanker Usus Besar
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa