Suara.com - Di era digital, akses terhadap layanan kesehatan tak lagi terbatas oleh jarak geografis. Inovasi layanan telekonsultasi lintas negara kini memungkinkan siapa saja, termasuk warga asing yang tinggal jauh dari negara asalnya, untuk tetap terhubung dengan tenaga medis profesional.
Kolaborasi antar rumah sakit dari berbagai negara menjadi solusi nyata dalam menjawab kebutuhan layanan kesehatan berkualitas yang mudah diakses, praktis, dan tetap mengedepankan standar internasional.
Salah satunya seperti yang dilakukan Rumah Sakit Atma Jaya, yang baru-baru ini resmi menjalin kerja sama strategis dengan Far Eastern Memorial Hospital (FEMH), salah satu rumah sakit ternama di Taiwan, dalam menghadirkan layanan kesehatan jarak jauh yang mudah diakses dan bertaraf internasional.
Kolaborasi dua rumah sakit ini menghadirkan layanan telekonsultasi lintas negara yang dirancang khusus bagi komunitas ekspatriat, khususnya warga Taiwan yang berdomisili di Indonesia.
Dengan layanan ini, pasien dapat berkonsultasi secara langsung dengan dokter spesialis asal Taiwan tanpa perlu kembali ke negara asal.
RS Atma Jaya sebagai mitra lokal akan menyediakan fasilitas konsultasi, dukungan medis, hingga pendampingan bahasa jika dibutuhkan—menjadikan layanan ini nyaman dan mudah diakses.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen RS Atma Jaya dalam memperluas jangkauan layanan kesehatan berbasis digital dan menjawab kebutuhan komunitas internasional yang tinggal di Indonesia.
Tak hanya itu, kerja sama ini juga menunjukkan upaya konkret dalam menghadirkan layanan kesehatan yang inklusif, berkualitas tinggi, dan berbasis transformasi digital.
“Kami bangga dapat menghadirkan kolaborasi ini bersama Far Eastern Memorial Hospital. Ini adalah langkah awal dari komitmen kami untuk menghadirkan layanan kesehatan yang inklusif, mudah diakses, dan bertaraf internasional,” ujar Edward, CEO Atma Jaya Healthcare Group.
Baca Juga: Ganti Nama RSUD Al Ihsan, Dedi Mulyadi Janji Bangun Prasasti Sebagai Penghormatan Pendiri Sebelumnya
Sementara itu, Jolene Huang, MBA, Chief of International Medical Center FEMH Taiwan, juga menyambut baik kemitraan ini.
“Kami percaya kemitraan ini akan memberikan dampak besar bagi masyarakat Taiwan di Indonesia yang membutuhkan akses cepat dan terpercaya untuk konsultasi medis dengan dokter spesialis dari Taiwan,” jelasnya.
Kedua rumah sakit memiliki kesamaan visi dalam hal standar layanan kesehatan yang tinggi, fokus pada pengembangan rumah sakit akademik, serta misi sosial untuk menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas.
Kolaborasi ini juga membuka peluang lebih besar untuk kerja sama internasional di bidang pendidikan kedokteran, pelatihan tenaga kesehatan, dan riset medis.
Dengan adanya layanan telekonsultasi lintas negara ini, RS Atma Jaya tak hanya menjawab kebutuhan spesifik komunitas ekspatriat, tetapi juga turut mendorong kemajuan sistem layanan kesehatan digital di Indonesia.
Ke depan, model kolaborasi seperti ini dapat menjadi contoh bagi pengembangan layanan kesehatan global yang lebih terintegrasi, adaptif, dan berfokus pada kenyamanan pasien lintas batas negara.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi