Suara.com - Dokter spesialis penyakit dalam membagikan kisah pasien gangguan tiroid yang menyebabkan sulit hamil alias infertilitas, padahal sudah menjalani program bayi tabung. Ini karena tiroid bertugas memproduksi hormon yang menyebar ke seluruh tubuh.
Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD, dr. Dicky Levenus Tahapary, Sp.PD-KEMD, PhD, FINASIM, membagikan kasus pasien yang pernah ditangani sulit hamil hingga beberapa kali menjalani bayi tabung. Ternyata, pasien tersebut mengidap gangguan hipotiroid.
“Misalkan ada pasien yang gak bisa punya anak gitu. Udah program bayi tabung segala macam, gagal terus gitu, ternyata pas diperiksa hipotiroid. Setelah hipotiroidnya diberesin, ya udah, bisa hamil,” ujar dr. Dicky di Jakarta, Senin (28/7/2025).
Hipotiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup. Padahal, keberadaan hormon ini sangat penting untuk mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme.
Menurut dr. Dicky, kondisi hipotiroid memang bisa menyebabkan perempuan sulit hamil karena di awal kehamilan diperlukan lebih banyak hormon tiroid agar janin bisa menempel sempurna di rahim.
“Hipotiroid juga bisa bikin gak bisa punya anak atau sering keguguran di bulan-bulan (awal), 3 bulan pertama (kehamilan) biasanya,” ungkap dr. Dicky.
“Karena di 3 bulan pertama itu memang hormon tiroid perlu agak tinggi supaya dia bisa nempel gitu janinnya. Itu banyak kasus yang dia keguguran 3 bulan pertama. Setelah diperiksa, ternyata hormon tiroidnya rendah,” lanjutnya.
Bukan cuma hipotiroid, hipertiroid juga bisa mengganggu kesuburan karena hormon ini bisa memengaruhi kemampuan reproduksi pada perempuan, seperti menstruasi tidak teratur.
“Ya, jadi kalau pasien hipertiroid itu termasuk mengganggu kemampuan reproduksi juga. Jadi kalau hipertiroid kan haid-nya bisa mundur-mundur tuh. Jadi biasanya susah tuh untuk punya anak. Begitu hipertiroidnya diobati, bisa bagus,” paparnya.
Baca Juga: Skandal Korupsi PMT Bumil-Balita Diusut KPK, Kemenkes Pasrah, Kenapa?
Kebalikan dari hipotiroid, hipertiroid adalah kondisi saat kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan atau terlalu tinggi sehingga memengaruhi fungsi tubuh.
Di sisi lain, dokter yang juga konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes ini menjelaskan bahwa pasien tersebut memang memiliki autoimun Hashimoto thyroiditis, yang menyebabkan peradangan kronis pada kelenjar tiroid. Kondisi inilah yang menyebabkan hipotiroid.
Adapun kelenjar tiroid bisa memengaruhi cara kerja tubuh karena hormon yang diproduksi menyebar ke seluruh tubuh, meskipun organ ini berada jauh di atas, yaitu bagian leher atau tepatnya di bawah jakun.
“Jadi kalau hormon di tubuh itu, walaupun dia di leher, dia kan melepaskan hormon tiroid itu. Dia jalan ke seluruh tubuh. Dia pengaruh ke seluruh organ yang ada dalam tubuh kita,” jelasnya.
“Termasuk pengaruh ke siklus reproduksi tadi. Memang gangguan tiroid itu lebih banyak pada perempuan, mungkin 7 berbanding 1 gitu. Perempuan lebih sering,” pungkas dr. Dicky.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi