Hal ini juga ditegaskan oleh dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A., MARS (dr. Tiwi), Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta. Menurutnya, menyusui bukan tanggung jawab ibu semata, melainkan perlu didukung oleh lingkungan sekitar: keluarga, tenaga kesehatan, dan tempat kerja.
"Ketika ibu mendapat dukungan untuk menyusui, kita sedang membangun generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya — menuju Generasi Emas Indonesia," tegas dr. Tiwi yang sudah lebih dari 25 tahun berkecimpung dalam dunia kesehatan anak.
Peran Strategis Tenaga Kesehatan Sejak Kehamilan
Keberhasilan menyusui tidak bisa dimulai setelah anak lahir saja. Dukungan dan edukasi sudah perlu diberikan sejak masa kehamilan. Untuk itu, peran dokter spesialis obstetri dan ginekologi, termasuk subspesialis fetomaternal, sangat penting dalam memberikan layanan antenatal care (ANC) yang menyeluruh.
BMHS melalui Bunda Parenting Convention menyatukan para ahli dari berbagai bidang—dokter spesialis anak, konsultan tumbuh kembang, konselor laktasi, hingga psikolog—untuk memberikan edukasi yang komprehensif kepada para orang tua mengenai 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), masa krusial yang menentukan kualitas kesehatan anak di masa depan.
Menuju Ekosistem Ramah Ibu dan Anak
Melalui konvensi ini, BMHS ingin menegaskan bahwa menyusui harus menjadi norma yang didukung secara sistematis dan berkelanjutan, bukan semata tugas individual seorang ibu. Upaya seperti edukasi, advokasi, pendampingan, hingga penyediaan fasilitas publik seperti ruang laktasi perlu terus diperluas, termasuk di lingkungan perkantoran.
“Dukungan menyusui tidak berhenti di rumah sakit. Ini harus menjadi budaya di masyarakat, kantor, dan ruang publik lainnya,” pungkas dr. Tiwi.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Krim Menghilangkan Stretch Mark, Gentle dan Aman Bagi Ibu Menyusui
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan