Suara.com - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menjadi yang pertama menyampaikan visi misinya dalam debat Pilpres 2024 di Gedung KPU, Jakarta Pusat pada Selasa (12/12/2023). Dalam paparannya selama 4 menit, Anies sempat menyoroti terjadinya ketimpangan hukum yang terjadi di Indonesia.
Menurut Anies, praktik penegakan hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas masih sering terjadi di penegakan hukum Indonesia. Simak ketimpangan hukum yang diungkap Anies di debat capres berikut ini.
1. Sindir Keputusan MK
Anies mengatakan hukum harusnya tegak, tapi dalam kenyataannya bengkok dan tajam ke bawah. Dia kemudian menyinggung tentang adanya generasi milenial yang menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024.
"Dia (hukum Indonesia) tumpul ke atas dan kondisi ini tidak boleh didiamkan! Tidak boleh dibiarkan! Dan harus berubah, karena itu kita mendorong perubahan, mengembalikan hukum menjadi tegak pada semuanya," ujar Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini.
"Bila kita saksikan hari ini, ada satu orang milenial bisa jadi calon wakil presiden (cawapres), tapi ada ribuan milenial, generasi Z yang peduli pada anak bangsa, yang peduli pada mereka yang termarjinalkan, ketika mereka mengungkap pendapat, ketika mereka mengkritik pemerintah, justru mereka sering dihadapi dengan kekerasan, dihadapi dengan gas air mata," sambung Anies.
Pernyataan Anies itu seakan menyindir Gibran Rangkabuming Raka yang mendapat posisi sebagai cawapres nomor urut 2 mendampingi Prabowo Subianto. Apalagi Gibran adalah satu-satunya di antara capres dan cawapres yang termasuk dalam generasi milenial.
Diketahui Gibran bisa memenuhi syarat sebagai cawapres setelah Mahkamah Konstitusi (MK) yang diketuai pamannya, Anwar Usman, mengabulkan gugatan pendukungnya. Padahal Wali Kota Solo itu kini masih berusia 36 tahun.
2. Kematian Harun Al Rasyid
Ketimpangan hukum kedua yang diungkap Anies berkaitan dengan kerusuhan 21-22 Mei 2019. Dia menyinggung nama Harun Al Rasyid, bocah 15 tahun pendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 yang tewas dalam kerusuhan. Anies bahkan sempat menghadirkan ayah Harun, Didin Wahyudin dalam debat capres ini.
"Harun Al Rasyid adalah anak yang meninggal dan pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan saat itu," ujar Anies.
Anies mengatakan kematian Harun sampai saat ini tidak ada kejelasan. Dia lalu mengatakan komitmen penegakan hukum tidak akan memandang bulu termasuk, bagi aparatur sipil negara, TNI, hingga Polri.
"Sampai hari ini keadilan dan kepastian hukum bagi anak tersebut belum diwujudkan. Hukum lagi-lagi ditundukkan oleh kepentingan politik, negara tidak hadir. Apa ini yang mau dilanjutkan? Tidak! Ini harus kita ubah," tutur Anies.
3. Kasus KDRT
Bukti ketiga ketimpangan hukum Indonesia yang diungkap Anies adalah terkait kasus KDRT yang menimpa seorang ibu muda bernama Mega Suryani Dewi.
"Ada peristiwa seperti Ibu Mega Suryani Dewi, seorang ibu rumah tangga yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)," katanya.
Mega Suryani Dewi (24) tewas di tangan suaminya sendiri, Nando (25) di Bekasi pada September 2023. Mega tewas digorok oleh Nando yang mengaku sakit hati dengan perkataan korban. Atas kasus tersebut, Nando ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Metro Bekasi.
Anies mengatakan bahwa Mega telah melaporkan kasus KDRT itu namun tak ditanggapi oleh polisi. "Lapor pada negara tidak diperhatikan. Diam-diam meninggal, korban kekerasan. Apa akan dibiarkan? Tidak, ini harus diubah," tegas dia.
Berita Terkait
-
Gak Ada Capeknya! Tetap Ngantor usai Debat Perdana: Prabowo Kunker ke Malang, Gibran Balik Kerja ke Solo
-
Pengelola JAKI Minta Maaf Usai Diduga Kena Retas Hacker, Pastikan Data Pengguna Aman
-
Anies Beberkan Alasan Bawa Ayah Mendiang Harun Al Rasyid Tonton Debat Capres Di KPU
-
Ditanya Prabowo Bagaimana Atasi Pengangguran? Jawaban Ganjar: Buka Ruang Investasi Besar
-
Mulai dari Baju Hingga Sepatu, Ternyata Sosok Ini yang Siapkan Pakaian Ganjar Pranowo Saat Debras Capres 2024
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024