Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menegaskan, Partai Demokrat tidak pernah berubah baik saat di luar maupun sudah berada di dalam pemerintahan. AHY menegaskan Demokrat sejak awal memang ingin berperan.
"Dari awal Demokrat mengatakan ingin berperan, peran kita kalau tidak diterima pemerintahan kita punya peran di luar," kata AHY kepada jajaran di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024).
Baca Juga:
Padahal Dapat Info dari 10 Bulan Lalu, Mengapa Sugeng IPW Baru Laporkan Ganjar ke KPK?
Diungkap Mahfud MD, Begini Respon Ganjar Usai Dilaporkan ke KPK
Tom Lembong: Saya Tetap Yakin Pemenang Sesungguhnya Pemilu Ialah Perubahan
AHY berujar, sejak dulu Demokrat menyerukan agar yang sudah baik untuk tetap dilanjutkan, sementara yang belum baik harus diperbaiki dan disempurnakan.
Ia menegaskan narasi itu menunjukan bahwa semangat Partai Demokrat tetap sama dan tidak berubah, baik dulu di luar maupun kini di dalam pemerintahan.
"Sebetulnya narasi kita juga dari awal sama, mungkin dengan sedikit adjustment tetapi semangatnya nggak berubah sehingga kita tidak perlu kecil hati terus, 'wah Demokrat dulu begini-begini', loh salah kita di mana?" kata AHY.
Baca Juga: Jokowi Dikabarkan Masuk Golkar, Ini Kata Bamsoet
Berdasarkan hal tersebut, AHY lantas meminta kepada jajaran Demokrat untuk tidak ragu-ragu menegaskan posisi Demokrat saat ini yang berada di dalam pemerintahan.
"Oleh karena itu bapak, ibu teman-teman sekalian, jangan pernah ragu untuk menyampaikan posisi standing Partai Demokrat seperti itu kepada siapa pun. Kalau ada yang masih saja nyinyir dan sebagainya, ya biasa itu namanya politik itu adalah bagian dari demokrasi," tutur AHY.
Diberitakan sebelumnya, setelah menegaskan posisi Partai Demokrat yang kini berada di dalam pemerintahan, AHY bercerita bagaimana Demokrat sebelumnya selama 9 tahun 4 bulan berada di luar pemerintahan.
Ia bercerita kala itu tidak ada pilihan lain bagi Demokrat untuk berperan sebagai oposisi. Ia berujar selama menjadi oposisi, Demokrat sudah berperan baik sebagai oposisi yang bertanggung jawab, peduli serta ingin negara dan pemerintahan berjalan sukses, dan rakyat sejahtera.
Tetapi, kata AHY, tentu banyak sekali keterbatasan Demokrat sebagai oposisi di luar pemerintahan.
"Kita hanya bisa mengimbau, kita hanya bisa mengingatkan, kita hanya bisa mengkritisi, tetapi tidak bisa mengeksekusi," kata AHY dalam sambutannya di acara silaturahmi di kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (8/3/2024).
Ia berujar hanya pihak-pihak yang berada di lembaga eksekutif yang bisa mengeksekusi kebijakan dan program-program pro rakyat, yang mana hal itu juga yang diperjuangkan Partai Demokrat.
"Jadi kalau melihat itu semua, melihat suka duka, jatuh bangun Demokrat 9 tahun 4 bulan terakhir ini, kita harus mensyukuri posisi kita hari ini. Kira syukuri sebagai sebuah bentuk amanah yang harus kita pertanggungjawabkan lahir batin, dan jangan dilihat dari durasinya," ujar AHY.
Berita Terkait
-
Pede Bakal Jadi Bagian Penting di Pemerintahan Mendatang, AHY Instruksikan Kader Kawal Jokowi
-
Walau Kini Sibuk jadi Menteri, AHY: Tidak Mungkin Saya Lepaskan Demokrat Begitu Saja
-
Jawab Nyinyiran Jadi Menteri '8 Bulan', AHY: Jangan Cuma Lihat Durasi, Tapi Kualitasnya
-
Sejak Ditunjuk Jokowi Jadi Menteri, AHY: De Jure dan De Facto Demokrat Bersama Pemerintah
-
AHY Gelar Temu Kangen Pengurus dan Kader di DPP Partai Demokrat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024