Suara.com - Di tengah permasalah hukum yang belakangan ini membelitnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto seolah tak ambil pusing karena tetap menyibukan diri. Kekinian, Hasto sedang sibuk menjalani studi doktoralnya.
Meski sedang dirundung dua kasus di KPK dan kepolisian, Hasto juga tetap memimpin rapat partai khususnya mengenai Pilkada 2024 di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, hari ini, Selasa (25/6/2024).
Setelah lebih dari tiga jam Hasto memimpin rapat, ia beranjak keluar dari gedung kantor pusat partai berlambang kepala banteng itu. Begitu hendak keluar, para wartawan yang baru selesai mengikuti konferensi pers mengenai perayaan bulan Bung Karno langsung menyapanya.
Hasto menyapa balik dan mengarahkan langkah ke para wartawan untuk menyalami. Ia lalu bercerita bahwa dirinya tak bisa lama-lama karena akan melakukan diskusi kelompok terkait disertasi doktoralnya.
Yang ia maksud adalah disertasi untuk gelar doktoral keduanya di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI). Gelar doktoral pertama Hasto dipertahankan di Universitas Pertahanan RI.
"Kalau di Universitas Pertahanan, disertasinya tentang teori geopolitik Soekarno, maka di SKSG UI ini fokusnya mengkonstruksikan teori pelembagaan Partai dalam kaitannya dengan kepemimpinan strategis Megawati Soekarnoputri, ideologi dan relevansinya terhadap ketahanan Partai,” kata Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Dengan kesibukannya itu, Hasto hanya melempar senyum kepada awak media saat ditanya soal masalah hukum yang lebih dimensi politiknya di Kepolisian dan KPK
Pria asal Yogyakarta ini mengaku tengah fokus pada percepatan studi disertasinya di SKSG Universtias Indonesia termaksud. Hasto mengaku dirinya bakal mengikuti ujian seminar hasil tahap kedua pada pekan depan.
"Saya kebut disertasi di UI. Nanti ada konstruksi teori pelembagaan Partai. Pendekatannya mixed method melalui tahapan kualitatif dengan critical discourse analysis, dan fenomenologi; sedangkan secara kuantitatif juga sudah diselesaikan dengan responden sebanyak 2028 dari seluruh Indonesia baik dari internal maupun eksternal, khususnya dosen politik, ilmu pemerintahan, PPKN, ketahanan nasional dan ilmu pertahanan,” jelasnya.
Baca Juga: Santer Isu Sekjen Hasto Kristiyanto Bakal Diganti Gegara Terlilit Kasus, Begini Kata PDIP
Hasto lantas menjelaskan rancangan disertasinya sementara ini.
"Model yang disusun dengan variabel kepemimpinan strategis, ideologi, pelembagaan partai, dan ketahanan Partai dikaji secara komprehensif dan diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia melalui pelembagaan Partai,” pungkasnya.
Dipanggil KPK dan Polda Metro Jaya
Untuk diketahui, Hasto kekinian sedang berususan dengan KPK dan Polda Metro Jaya.
Di KPK, Hasto juga sempat diperiksa sebagai terkait kasus suap Harun Masiku yang kini masih buron.
Dalam pemeriksaan itu, penyidik KPK menyita barang bawaan Hasto seperti dokumen dan ponsel saat dipegang oleh stafnya, Kusnadi.
Buntut dari penyitaan itu, kubu Hasto PDIP melaporkan penyidik KPK AKBP Rossa Purbo Bekti ke Dewas KPK. Selain itu, staf Hasto, Kusnadi juga melapor ke Komnas HAM perihal tindakan yang dialaminya saat mendampingi pemeriksaan Hasto di KPK.
Namun, KPK mengklaim tindakan penyitaan penyidik terhadap barang pribadi Hasto itu sudah sesuai prosedur. Penyitaan itu disebut sebagai tindakan penyidik KPK untuk menangkap Harun Masiku yang sudah empat tahun buron.
Sementara di Polda Metro Jaya, Hasto dilaporkan terkait kasus dugaan penghasutan dan berita bohong alias hoaks. Pelaporan itu buntut ucapan Hasto di salah satu program televisi nasional.
Orang yang melaporkan Hasto ke polisi diketahui bernama Hendra dan Bayu Setiawan.
Terkait kasus itu, polisi juga telah memeriksa Hasto sebagai terlapor.
Berita Terkait
-
Santer Isu Sekjen Hasto Kristiyanto Bakal Diganti Gegara Terlilit Kasus, Begini Kata PDIP
-
Penyidik KPK Dicap Arogan jika Tak Dapat Izin Pengadilan saat Sita HP Hasto PDIP, Pengamat: Bahaya, Kalau Cuma Orderan
-
Desakan Kubu Hasto PDIP Bikin Harun Masiku Sulit Ditangkap, Yudi Purnomo: AKBP Rossa Purbo Sudah di Jalan yang Benar
-
Setor Bukti ke Dewas, Kusnadi Staf Hasto PDIP Tuding Penyidik KPK Palsukan Surat Penyitaan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024