Suara.com - Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menanggapi permintaan staf pribadi Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi agar penyidik yang menangani kasus Harun Masiku diganti.
Menurut Yudi, AKBP Rossa Purbo Bekti sudah melakukan tugasnya dengan baik dalam mengusut kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI yang melibatkan buronan Harun Masiku sebagai tersangka.
“AKBP Rossa Purbo Bekti sudah di jalan yang benar dalam menemukan posisi Harun Masiku sehingga tidak perlu diganti,” kata Yudi kepada wartawan, Jumat (21/6/2024).
Dia menilai langkah Rossa yang melakukan penggeledahan dan penyitaan terhadap dua ponsel dan sebuah buku catatan milik Hasto serta sebuah ponsel dan kartu ATM milik Kusnadi adalah langkah yang benar sesuai dengan kewenangannya.
“Jika ada yang merasa bahwa apa yang dilakukan oleh penyidik KPK tidak prosedural ya silakan saja praperadilan atau melapor ke Dewas, tentu dengan bukti yang memadai,” ujar Yudi.
Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK itu juga menyebut langkah Rossa yang melakukan penggeledahan dan penyitaan barang sebagai bagian dari proses penyidikan juga merupakan perintah dari pimpinan KPK dengan surat perintah penyidikan dan surat perintah penyitaan.
Dengan begitu, dia menegaskan lembaga antirasuah tidak perlu mengganti Rossa yang merupakan Kasatgas Penyidikan untuk terus mengusut kasus Harun Masiku.
“Justru ketika Rossa diganti, upaya mencari Harun masiku akan kembali menemukan jalan buntu karena tentu Alumni Akpol angkatan 2006 tersebut bisa jadi diduga telah mempunyai petunjuk signifikan terkait dengan keberadaan Harun Masiku,” tutur Yudi.
Perlawanan Kubu Hasto PDIP ke AKPB Rossa
Baca Juga: Setor Bukti ke Dewas, Kusnadi Staf Hasto PDIP Tuding Penyidik KPK Palsukan Surat Penyitaan
Sebelumnya, Kusnadi melakui kuasa hukumnya, Petrus Selestinus meminta lembaga antirasuah untuk mengganti AKBP Rossa Purbo Bekti sebagai penyidik dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dengan tersangka Harun Masiku.
"Ada permintaan untuk ganti penyidik karena kaitan dengan peristiwa tanggal 10 Juni itu," ucap Petrus di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024).
Adapun peristiwa yang dimaksud ialah penggeledahan dan penyitaan barang-barang seperti ponsel dan kartu ATM milik Kusnadi oleh penyidik KPK.
Selain itu, Kusnadi juga mengaku sempat diinterogasi dengan cara yang dianggap intimidatif.
Peristiwa itu terjadi saat Kusnadi mendampingi Hasto menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus ini pada Senin (10/6/2024).
Buntut dari peristiwa tersebut, Kusnadi melaporkan AKBP Rossa selaku penyidik ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Komnas HAM, hingga Bareskrim Polri.
Berita Terkait
- 
            
              Setor Bukti ke Dewas, Kusnadi Staf Hasto PDIP Tuding Penyidik KPK Palsukan Surat Penyitaan
 - 
            
              KPK Klaim Tak Ada Kesalahan Administrasi saat Penyidik Sita Barang Hasto Kristiyanto dan Stafnya
 - 
            
              Diperiksa Gegara Tukang Kritik Istana? Moeldoko Ungkap Alasan Hasto Kristiyanto Berurusan dengan KPK
 - 
            
              Ngaku Trauma Dibentak Penyidik Rossa Purbo, KPK Tantang Balik Staf Hasto PDIP Buka Rekaman CCTV
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Penumpang Dibuang Ojol Depan DPR Usai Tabrak Truk, Tewas Setelah Seminggu Koma
 - 
            
              Gubernur Riau Kader PKB Diciduk KPK, Petinggi Partai: Hormati Proses Hukum
 - 
            
              Human Error! Imbas Masak Nasi Ditinggal Pemiliknya, 3 Rumah di Cakung Jaktim Ludes Terbakar
 - 
            
              Jonan Buka-bukaan! Ini Isi Diskusi 2 Jam Bareng Prabowo, Singgung Keadilan Sosial
 - 
            
              Kecelakaan Depan DPR: Pengemudi Ojol Kabur Tinggalkan Penumpang Bersimbah Darah, Kini Masuk DPO!
 - 
            
              Gerindra Bantah Budi Arie Sudah Jadi Kadernya, Dasco: Belum Ada KTA
 - 
            
              Di Mata Sang Penambal Ban Asal Pati Ini, JKN Telah Menjadi Penyelamat Hidupnya
 - 
            
              Hukum Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas? Yusril: Akibat Ketimpangan Sosial-Ekonomi
 - 
            
              OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Dibagi 2 Kloter, KPK Giring 9 Orang ke Jakarta, Siapa Saja Mereka?
 - 
            
              Pemerintah Siap Kembangkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Tapi Tunggu Urusan Whoosh Beres Dulu