Suara.com - Jatuh cinta dan merasa seperti menemukan belahan jiwa (soulmate), itulah yang dirasakan oleh Renitasari Adrian sejak menjabat sebagai direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation.
Bagaimana tidak, semenjak menduduki jabatan tersebut, Nita, begitu biasanya ia disapa, memiliki begitu banyak pengalaman dan kesempatan untuk mengenal lebih dekat bahkan menggali kekayaan seni dan budaya Indonesia yang begitu beragam dan keindahannya sulit diungkapkan dengan kata-kata.
"Nggak heran kalau bangsa ini dijuluki sebagai negara zamrud khatulistiwa, karena Indonesia memang punya beragam potensi yang luar biasa," ungkapnya mengawali perbincangan dengan suara.com, beberapa waktu lalu.
Berbicara soal kecintaan terhadap seni dan budaya Indonesia, Nita mengaku, sebenarnya sudah tertanam sejak masa kanak-kanak. Ia pernah belajar tari Jaipong, salah satu tari tradisional asal Jawa Barat, dimana ia dilahirkan.
Tak hanya itu, Nita juga pernah menyinden. “Bahkan rumah Om saya sering menanggap wayang golek dan kami anak-anak dibawa ke sana supaya menonton wayang,” kenangnya.
Beranjak dewasa, Nita pernah menyabet predikat Runner up Putri Citra Jawa Barat (1990) dan Runner Up Mojang-Jajaka Bandung (1991) yang mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan kekayaan seni, budaya dan pariwisata Jawa Barat.
Perjalanan Karier
Kecintaannya pada seni dan budaya Indonesia seperti kembali menemukan jalan setelah Nita berhasil menyelesaikan pendidikannya di Stamford College Singapore jurusan public relation. Ia memulai karier di Bandung pada 1994 sebagai public relation di Hotel Panghegar Bandung, sebuah hotel bintang lima yang mengangkat budaya tradisi Jawa Barat.
Pada 1995, ia pindah ke Jakarta sebagai liaison officer di ASEAN Business Forum membantu Aburizal Bakrie yang saat itu menjabat chairman di sebuah asosiasi forum bisnis untuk pengusaha/konglomerat Asia.
Pada 1997, Nita bergabung bersama PT Delta Djakarta Tbk sebagai key account manager. Selama 10 tahun berkarier di sana, ia kemudian pindah ke beberapa divisi dengan posisi terakhir sebagai product manager Carlsberg.
Meski sudah melalui perjalanan karier yang lumayan panjang, Nita tak mudah puas dengan apa yang sudah dicapainya. Ia merasa membutuhkan tantangan baru untuk memacu semangatnya dalam berkarya. Dan pada 2007, akhirnya Nita memutuskan untuk bergabung dengan PT Djarum.
“Waktu itu saya merasa sudah tidak punya tantangan lagi. Makanya saya sempat merenung, berhenti bekerja atau pindah ke bidang baru. Akhirnya saya putuskan melamar ke Djarum karena saya lihat hanya itu perusahaan yang mengampanyekan kecintaan pada Indonesia melalui iklan-iklannya,” ceritanya.
Alhasil ia pun diterima di perusahaan tersebut sebagai corporate communication manager. Di posisinya itu, Nita bertanggung jawab menjalankan program corporate social responsibility (CSR) yang pada saat itu fokus pada program Bakti Olahraga, Lingkungan, dan Pendidikan.
Seiring dengan perjalanan waktu dan aktivitas program yang kian bertambah, perusahaannya kemudian melakukan perubahan struktur, kegiatan CSR di bawah Djarum Foundation. Nah, sejak 2010 itulah Nita diberi tanggungjawab sebagai program director Bakti Budaya.
“Buat saya ini kebetulan sekali. Saya punya keprihatinan yang tinggi pada kemajuan seni budaya kita. Ini sebuah kombinasi yang pas,” ujar perempuan yang hobi travelling ini.
Sejak itulah Nita fokus membuat program dan mengkurasi kelompok-kelompok seni yang akan ditampilkannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Ingin Wajah Cerah? Ini 5 Rekomendasi Serum Niacinamide untuk Pemula, Mulai Rp20 Ribuan
-
Pernikahan Diisukan Retak, Sabrina Chairunnisa Sempat Ingin Jadi Ibu Rumah Tangga: Syaratnya...
-
Promo Superindo Hari Ini 1 Oktober 2025: Diskon Kopi, Susu, dan Kebutuhan Harian
-
30+ Ide Nama Panggilan Nenek yang Unik dan Kekinian, Biar Terlihat Muda
-
Ramalan Zodiak 1 Oktober 2025: Peluang Baru di Awal Bulan untuk 12 Bintang
-
Tiket MotoGP Mandalika Hampir Ludes! Apa yang Bikin Event Ini Jadi Magnet Wisata Dunia?
-
Ahmad Sahroni Titip Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia, Ferry Irwandi Balas Menohok
-
Urutan Skincare yang Benar, Moisturizer Dulu atau Sunscreen Dulu?
-
5 Rekomendasi Toko Batik Murah di Jogja: Pilihan Beragam, Harga Terjangkau
-
Terpopuler: Pidato Kahiyang Ayu Disorot, Ayah Ojak Pamer Emas Segambreng