Suara.com - Tahun 2018 tampaknya tak terlalu menguntungkan bagi industri pariwisata di Tanah Air. Sejak awal tahun, beragam bencana menerpa sejumlah daerah tujuan wisata. Termasuk jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 yang menjadi pukulan telak bagi pariwisata Indonesia.
Hal ini rupanya berdampak pada turunnya tingkat kunjungan wisman ke tanah air. Rentetan musibah tersebut, membuat banyak pelancong mancanegara membatalkan kunjungannya ke Indonesia. Terutama dari negara pasar utama seperti Australia, Tiongkok, dan Jepang.
Salah satu yang paling mengguncang adalah gempa Lombok. Saat itu bencana terjadi saat puncak kunjungan. Diperkirakan Indonesia kehilangan sekitar 500.000 wisman. Atau dengan asumsinya Indonesia kehilangan 100.000 wisman perbulan, dari mulai bulan Agustus hingga Desember 2018. Dengan demikian proyeksi realisasi tahun ini akan melenceng dari target 17 juta kunjungan wisman.
Gempa tidak hanya berdampak bagi Lombok semata namun Bali juga turut merasakan imbasnya.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra, sampai akhir Oktober 2018, kunjungan wisman di Bali baru mencapai 80% dari target. Sangat sulit memenuhi target sebesar 6,5 juta kunjungan wisman ke Bali karena bencana yang terus datang.
“Sampai Oktober baru sekitar 5,2 juta wisman. Targetnya 6,5 juta sampai akhir tahun,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Berita mengenai bencana tak ayal menjadi momok menakutkan bagi wisman. Mereka tak segan menunda ataupun membatalkan rencana perjalanannya ke Pulau Dewata.
Ditambah lagi, setiap kali adanya bencana alam, negara kompetitor Indonesia terkait pariwisata kerap menyudutkan Bali.
“Australia yang paling kencang. Setiap ada apa selalu bilang Bali sudah rusak. Padahal kan tidak. Thailand juga,” keluhnya.
Baca Juga: Kemenpar Kenalkan Pulau Sibandang Sebagai Surga Baru Pariwisata
Padahal, wisman Australia menjadi salah satu kontributor wisman terbesar ke Bali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), bulan September kemarin Australia menyumbang 101,11 ribu wisman. Padahal di tahun sebelumnya, Australia menyumbang 550,52 ribu di periode yang sama.
Meminimalkan hal tersebut, Yuniartha menginformasikan jika Bali dalam keadaan aman misalnya saja dengan mengabarkan jarak antara pusat bencana dengan Bali.
“Seperti pas Palu kemarin, kita langsung buat pernyataan. Palu itu jaraknya berapa jauh dari Bali. Kalau naik pesawat butuh 2 jam untuk sampai ke Bali. Ya seperti itu biar calon wisman mengerti bencana yang terjadi jauh dari Bali,” tuturnya.
Secara target, jumlah wisman di Bali hingga September memang kurang memuaskan. Namun, jika dibandingkan year to year, sebenarnya terjadi peningkatan 3,58%. Pasalnya dari Januari—Oktober 2017, tercatat kedatangan wisman ke Bali hanya 5,02 juta kunjungan.
Namun, Yuniartha berusaha bisa mencapai target wisman yang ditetapkan hingga akhir tahun. Bulan Desember ini menjadi pertaruhannya untuk bisa mendulang wisatawan dalam jumlah besar. Mengingat di bulan ini wisman selalu ramai berdatangan. Hal ini bertepatan dengan momen Natal serta pergantian tahun.
Hanya saja jika mau realistis, sulit rasanya mencapai 6,5 juta kunjungan wisman di Bali hingga akhir Desember. Pasalnya Bali harus mendatangkan 1,3 juta wisman jika ingin mencapai target. Sementara November merupakan low season untuk kunjungan wisman.
Berita Terkait
-
Viral PNS di Bali Diminta Donasi Bencana Banjir, Ombudsman: Segera Lapor!
-
Fakta di Balik Aisar Khaled Diusir di Bali, Ternyata Ini Biang Keroknya
-
Bali Diterjang Banjir, Bagaimana Nasib Jaringan XLSMART? Ini Update Terbarunya
-
18 Orang Meninggal, Sheila Marcia Semprot Pembuat Video Lucu Banjir Bali
-
Bukan Sekadar Gonggongan, Anjing Peliharaan Jadi Pahlawan, Selamatkan Warga dari Banjir Bali
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
4 Parfum Aroma Aqua yang Segar dan Maskulin: Pilihan Wangi Bersih untuk Pria Aktif
-
6 Minyak Rambut Terbaik untuk Pria Rambut Kering: Bikin Lembap, Wangi dan Anti Kusut
-
5 Bedak Non-Comedogenic di Bawah Rp100 Ribu: Kulit Bebas Komedo dan Tetap Ringan Seharian
-
Pendidikan Glory Lamria, Disebut Nikmati Fasilitas Mewah saat Sambut Prabowo di New York
-
5 Sepatu Jalan Kaki Terbaik: Dijamin Tetap Nyaman Walau Dipakai Seharian
-
Profil dan Rekam Jejak Aimee Song: dari Blogger Mode Jadi Mega Influencer
-
7 Pilihan Serum Anti Aging Terbaik untuk Usia 50 Tahun, Buat Kulit Kencang
-
Beda Pendidikan Gibran Vs Subhan Palal yang Gugat Ijazah Wapres
-
10 Rekomendasi Makanan Saat Hujan yang Bikin Tubuh Hangat dan Kenyang
-
5 Universitas Terbaik di Singapura: Kampus Gibran Masuk Peringkat Berapa?