Suara.com - Hubungan seks akan jadi hal rutin yang akan dilakukan oleh pasangan suami istri pasca menikah. Bagi sejumlah pasangan, aktivitas intim itu mungkin masih menjadi hal baru sehingga terkadang menimbulkan perasaan gugup, cemas, hingga takut.
Harus diakui, kegelisahan ini juga disebabkan oleh rasa sakit yang ditimbulkan pada malam pertama hingga foreplay yang harus lebih lama, penggunaan pelumas, juga mencoba beberapa posisi seks untuk menemukan yang paling nyaman.
Menurut laporan Medical News Today, pengantin baru sebaiknya membicarakan dulu preferensi hubungan seks serta kecemasan terkait sensualitas tersebut.
Bila masih merasa awam, hubungan seks dengan posisi misionaris dan woman on top menjadi pilihan nyaman dan mudah dilakukan selama awal penikahan.
Dokter spesialis kedokteran estetika Pradeep Aggarwal mrngatakan bahwa posisi misionaris akan memposisikan wanita berbaring, sedangkan pria tetap di atas. Namun, para misionaris tidak menutup kemungkinan adanya variasi atau modifikasi.
“Ada beberapa variasi yang bisa dilakukan wanita dengan kakinya. Wanita bisa memegang pria dengan kakinya, merentangkan kakinya selebar mungkin, menarik kakinya lebih dekat ke pria atau mungkin meletakkan kakinya di bahu pasangannya,” kata Aggarwal.
Variasi posisi akan memberikan sensasi kedalaman penetrasi yang berbeda-beda. Juga lebih mudah untuk menyesuaikan diri agar tidak merasa sakit.
Sedangkan posisi woman on top membuat perempuan di posisi teratas dan memegang kendali permainan. Wanitalah yang menentukan seberapa dalam dan cepat penetrasinya. Ketika wanita memegang kendali, dia dapat menentukan sendiri permainan yang paling nyaman baginya sehingga posisi tersebut dapat meminimalkan rasa sakit.
Karena hal ini membutuhkan lebih banyak kekuatan dibandingkan misionaris, perempuan perlu melakukan sedikit trik. Seperti, beri waktu istirahat dengan mencondongkan tubuh ke depan atau ke salah satu sisi tubuh pasangan dan meletakkan tangan di sisi kepala pasangan.
Baca Juga: Biodata dan Profil Yenny Wahid: Anak Gus Dur yang Didoakan Jadi Cawapres
Saat beban tubuh bertumpu pada tangan, kaki dan lutut bisa sedikit ‘bernafas’ dan tidak mudah pegal. Sebaiknya juga mulut jangan diam saja. Saat mencondongkan tubuh ke depan, bisa melontarkan kata-kata manis dan ‘nakal’, atau mencium pasangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Menu Sarapan Rendah Gula yang Cocok untuk Program Diet Harianmu: Praktis, Kenyang Lebih Lama
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis