Suara.com - Kasus pelecehan seksual hingga pemerkosaan yang diduga dilakukan Agus Buntung atau I Wayan Agus Suartama (IWAS) ke sejumlah wanita kini mendapat banyak sorotan.
Baru-baru ini, rekaman suara Agus Buntung yang diduga tengah melancarkan aksinya dalam merayu seorang wanita viral di media sosial.
Rekaman itu disebutkan direkam oleh seorang wanita yang hampir menjadi korbannya. Di sana terdengar Agus seperti akan membantunya yang saat itu tengah memiliki masalah.
"Kakak cantik, jangan mau merusak diri, saya percaya kakak bisa kan, punya ilmu kan? Saya tidak senang orang lemah, lap air mata itu," pungkasnya dalam video yang dikutip dari rekaman yang diterima TV ONE, dan dibagikan kembali oleh akun TikTok @bangku.sekolah7 pada Minggu (8/12/2024).
Dalam rekaman berdurasi 3 menit tersebut juga terdengar Agus berusaha meyakinkan sang wanita untuk mempercayai dirinya yang ingin membantu dan menguatkannya.
"Pernah gak nekat gara-gara hal sepele, kakak mau nekat lagi, bisa gak aku minta jangan nekat?," tanbah dia.
"Setengah percaya, sedikit percaya, itu pikiranmu sekarang. Karena kamu baru kenal saya, saya bisa baca langsung kok, bingung kenapa saya ngomong gini. Kamu kira saya sama modus sama kayak cowok-cowok yang lain, bener kan?," tambah Agus lagi.
Ia juga sempat menggambarkan ketidakberdayaan dirinya yang merupakan seorang disabilitas tanpa tangan, sehingga tidak akan mungkin berbuat macam-macam pada sang wanita.
"Walaupun kita berdua di kamar, saya tidak bisa apa-apa, saya masih dimandiin sama mama. Saya bukan sama kayak cowok-cowok yang lain, biar jelas. Karena cowok-cowok itu hanya manfaatin kak," ucap Agus Buntung lagi.
Baca Juga: Agus Buntung Bantah Jadi Pelaku Pelecehan Mahasiswi : Ini Kan Suka Sama Suka
Pada kesempatan lainnya, Kombes Pol Syarif Hidayat, Direktur Kriminal Umum Polda NTB menyebutkan jika rekaman tersebut langsung diberikan oleh saksi yang memang pernah hampir mengalami yang sama. Bukti tetsebut pun sudah masuk dalam berita acara pemeriksaan.
"Dia ternyata pada saat perkenalan merekam, si korbannya tapi merekam. Ini bukan pelaku, korban merekam. Direkamlah bahwa ada kalimat manipulatif segala macam untuk ini," pungkasnya.
Apa itu manipulatif?
Dilansir Alodokter, manipulatif adalah tindakan mengendalikan orang lain untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri. Orang yang manipulatif bisa berbohong, menyangkal, atau menyalahkan orang lain, demi kepentingannya sendiri.
Cara yang dilakukan bisa beragam, tetapi akan melibatkan mental dan emosional korbannya. Korban tindakan manipulatif juga sering tidak menyadari sedang berada di dalam jebakan sang manipulator. Beberapa cara yang masuk dalam kategori manipulatif adalah sebagai berikut:
1. Gaslighting
Gaslighting merupakan teknik manipulatif yang cukup sering ditemukan dalam hubungan percintaan. Saat melakukan gaslighting pelaku akan melontarkan kalimat-kalimat yang membuat korbannya meragukan dirinya sendiri.
Akibatnya, korban akan termanipulasi dan menganggap semua masalah atau kejadian yang terjadi sepenuhnya disebabkan oleh perilaku atau tindakannya.
2. Love bombing
Love bombing adalah teknik manipulatif yang dilakukan dengan cara memberikan ungkapan cinta yang tidak wajar, bisa berupa perhatian atau pujian yang berlebihan, hadiah mahal, dan berbagai ekspresi cinta, agar seluruh perhatian korban hanya untuk dirinya.
Namun, semua ungkapan cinta ini hanyalah kedok atau topeng untuk membuat korbannya jatuh hati dan berhasil masuk dalam jebakan pelaku.
3. Child grooming
Child grooming merupakan tindakan manipulatif yang dilakukan orang dewasa kepada anak-anak. Pelaku akan memengaruhi pikiran anak secara perlahan sehingga akhirnya mengikuti kemauannya.
Pelaku akan memosisikan dirinya sebagai orang yang paling mengerti perasaan “si anak” sehingga terbangun kedekatan dan kepercayaan. Anak-anak atau remaja yang menjadi korban tindakan manipulatif ini biasanya akan merasa bahwa mereka sedang berada hubungan yang membuat mereka aman dan nyaman.
4. Pasif agresif
Teknik manipulatif lain yang juga sering dilakukan orang manipulator adalah melakukan tindakan pasif agresif. Pelaku pasif agresif akan melakukan sindiran berupa kalimat sarkas untuk menunjukkan kemarahan atau kekecewaan. Hal ini dilakukan untuk membuat korbannya merasa tertekan karena ucapan si manipulator.
5. Penghindaran
Taktik lain yang biasanya juga dipakai orang yang manipulatif adalah penghindaran. Pelaku tindakan manipulatif bisanya menghindar untuk membuat orang lain merasa bersalah atau terjebak dengan masalah yang sebenarnya berkaitan dengan pelaku.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR