Lifestyle / Male
Selasa, 30 September 2025 | 10:22 WIB
Evan Haydar, pemuda asal Gresik yang berkarier jadi HR Tesla di Jerman [Instagram/@evanhaydar]

Suara.com - Evan Haydar, seorang pemuda berdarah Indonesia, kini menjadi sorotan publik berkat kisah inspiratifnya berkarier Tesla.

Berasal dari kota kecil Gresik, Jawa Timur, Evan berhasil menembus pasar kerja global dan kini menempati posisi strategis sebagai HR Specialist di perusahaan mobil listrik raksasa dunia, Tesla, yang berbasis di Berlin, Jerman.

Melalui akun Instagram pribadinya, @evanhaydar, dia sering membagikan perjalanan hidupnya yang berliku untuk memberikan motivasi kepada ribuan pengikutnya.

Lantas apa rahasia WNI Evan Haydar bisa sukses berkarier di Tesla? Simak penjelasan berikut ini.

Sosok Evan Haydar

Evan Haydar, pemuda asal Gresik yang berkarier jadi HR Tesla di Jerman [Instagram/@evanhaydar]

Tak banyak yang tahu, Evan Haydar semasa sekolah bukanlah sosok yang gemar belajar. Dia mengaku sering merasa tidak cocok dengan sistem pendidikan yang ada.

Akibatnya, Evan pernah menduduki peringkat ke-25 dari 30 siswa di kelasnya, bahkan kerap dipanggil ke ruang Bimbingan Konseling (BK) karena sering membolos dan membuat masalah. Namun di balik kenakalan masa remajanya, tersembunyi tekad besar untuk mengubah nasib.

Pada tahun 2016, setelah lulus SMA, Evan membuat keputusan berani yakni pindah ke Jerman. Dia terdorong oleh informasi bahwa biaya kuliah di sana tergolong gratis.

Berbekal niat dan keberanian, Evan meninggalkan Tanah Air tanpa sanak saudara. Awalnya, hidup di Jerman tidaklah mudah. Evan harus berjuang keras dengan menjalani berbagai pekerjaan serabutan demi menyambung hidup, mulai dari buruh pabrik kertas, pabrik obat, waiter di restoran, hingga bekerja di dapur Burger King.

Kisah perjuangan Evan juga diwarnai dengan kegagalan. Dia pernah ditolak saat mendaftar kuliah, sebuah pukulan telak yang sempat membuatnya merasa putus asa. Namun, pengalaman pahit inilah yang justru membentuk karakternya.

Baca Juga: Heboh Patwal 'Tot tot Wuk wuk' Kawal Tesla Cybertruck Berpelat ZZH di Tol, Mobil Siapa?

Jauh dari keluarga, Evan belajar mandiri, berintrospeksi, dan memperbaiki diri. Tekadnya membuahkan hasil, Evan berhasil menempuh pendidikan tinggi dan mendapatkan gelar Sarjana International Business dari HTW Berlin (Hochschule für Technik und Wirtschaft Berlin).

Rahasia Sukses Berkarier di Jerman

Evan Haydar, pemuda asal Gresik yang berkarier jadi HR Tesla di Jerman [Instagram/@evanhaydar]

Evan meyakini bahwa salah satu kunci utama keberhasilannya adalah kemampuan beradaptasi. Dia pun sadar bahwa perbedaan budaya, bahasa, dan gaya hidup antara Gresik dan Berlin sangatlah signifikan. "Jujur, Gresik dan Berlin itu beda banget. Mindset-nya, bahasanya, juga kebiasaan-kebiasaannya," kata Evan.

Dia pun menyaksikan sendiri banyak mahasiswa Indonesia yang akhirnya menyerah dan kembali ke tanah air karena tidak kuat menghadapi tantangan tersebut.

Lantas bagaimana cara Evan bertahan? Dia fokus pada dua hal yakni penguasaan bahasa dan belajar langsung dari lingkungan sekitarnya.

"Aku dulu fokus mantepin bahasa Jermanku, bahasa Inggrisku. Aku milih untuk belajar langsung dari orang-orang lokal dan internasional," jelasnya.

Dengan berinteraksi langsung, Evan tidak hanya mengasah kemampuan bahasa, tetapi juga mempelajari mindset, cara kerja, dan cara hidup orang-orang di sana.

Karier Penuh Liku

Perjalanan karier Evan di Jerman ibarat roller coaster. Dia mengawali karier profesionalnya dengan bekerja di anak perusahaan Samsung Next.

Awalnya Evan sempat merasa minder karena hanya memiliki pengalaman kerja kasar. Namun, dia diterima bukan karena skill teknis, melainkan karena karakter dan kepribadiannya.

"Dari situ aku belajar satu hal penting: skill bisa diajarin, tapi karakter dan personality nggak bisa dibeli," tutur Evan.

Ketika pandemi COVID-19 melanda, Evan mengalami cobaan berat. Dia dan timnya di-layoff. Meskipun sedih, Evan tidak menyerah.

Evan terus mencari pekerjaan dan mendapatkan posisi sebagai recruiter, meskipun tanpa pengalaman sebelumnya. Dari sana, dia mulai menyadari minatnya untuk beralih ke bidang HR.

Setelah melewati berbagai tantangan dan kegagalan termasuk di-layoff lagi, Evan akhirnya berhasil mendapatkan peran sebagai People Specialist, hingga kini menempati posisi idaman di Tesla.

“Kalau dipikir-pikir, semua yang dulu kerasa gagal, ternyata bekal buat aku ke depan,” ujarnya.

Bagi Evan, semua penolakan, pemecatan, dan kesulitan yang dia alami adalah bagian dari proses yang membentuk dirinya saat ini.

Kisah Evan Haydar ini menjadi bukti nyata bahwa ketekunan, kemampuan beradaptasi, dan kemauan untuk terus belajar adalah modal utama untuk mencapai kesuksesan, di mana pun kita berada.

"Kadang kita nggak bisa liat saat itu juga, tapi kalau lihat ke belakang — semua udah berjalan sesuai jalannya. Hari ini aku cuma bisa bilang: Aku bersyukur sama semua yang udah ngebentuk aku sampai titik ini :)" pungkas Evan.

Kontributor : Trias Rohmadoni

Load More