Kasus Timothy menjadi pengingat bahwa perundungan bukan hanya persoalan sekolah atau kampus, tetapi juga mencerminkan pola pendidikan di rumah. Anak-anak tidak tiba-tiba menjadi pelaku bully.
Mereka belajar dari lingkungan, cara orang dewasa bersikap, hingga bagaimana keluarga mengajarkan empati.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah anak tumbuh menjadi pelaku bullying.
1. Ajarkan Empati Sejak Dini
Anak yang memiliki empati tinggi cenderung lebih peka terhadap perasaan orang lain. Orang tua bisa melatih empati dengan mengajak anak berdiskusi tentang bagaimana perasaan orang lain ketika disakiti atau diejek.
Misalnya, “Bagaimana kalau kamu yang diperlakukan seperti itu?” Melatih empati juga bisa dilakukan lewat membaca cerita, menonton film bersama, atau kegiatan sosial yang mengasah kepedulian anak pada sesama.
2. Tanamkan Sikap Menghargai Perbedaan
Ajarkan anak untuk menghargai setiap orang, bahkan yang berbeda pandangan, suku, agama, atau penampilan. Jelaskan bahwa perbedaan adalah hal wajar dalam masyarakat, dan tidak boleh dijadikan bahan ejekan.
Sikap menghargai ini bisa dilatih dari hal sederhana, seperti tidak menertawakan teman yang berbicara dengan logat berbeda atau berpakaian tidak seperti kebanyakan.
Baca Juga: Kekeyi Akui Kena Mental Fotonya Dijadikan Bahan Olokan Mahasiswa Unud: Sebegitu Buruknya Kah Saya?
3. Jangan Abaikan Perilaku Kasar di Rumah
Pertengkaran antara saudara kandung memang wajar, tetapi jika sudah disertai hinaan atau kekerasan fisik, orang tua harus segera menegur dan memberi pemahaman. Bila dibiarkan, anak bisa menganggap perilaku kasar itu normal dan terbawa ke lingkungan sekolah atau sosialnya.
4. Kenali Lingkungan Pertemanan Anak
Luangkan waktu untuk mengenal teman-teman anak. Orang tua bisa mengundang mereka ke rumah atau sekadar berbincang santai.
Dengan begitu, Anda bisa melihat bagaimana dinamika sosial di antara mereka. Jika ada tanda-tanda anak ikut dalam lingkaran perundungan, segera bimbing dengan lembut dan tanpa menghakimi.
5. Jelaskan Apa Itu Bullying
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
Terkini
-
Visual yang Berseru: Ribuan Foto dan Video Ajak Publik Menjaga Bumi
-
Tahun 2026 Shio Apa? Ini Keberuntungan yang Bakal Didapat
-
Meski Ekonomi Lagi Lesu, Self-Care Tetap Jadi Prioritas di Gaya Hidup Modern
-
5 Lip Balm SPF 30+ untuk Bibir Lembap dan Terlindungi Maksimal di Luar Ruangan
-
Ketika Mimpi Tak Punya Batas: Kisah Inspiratif dari Para Siswa dan Alumni SLB N Cilacap
-
Kulit Kering Sebaiknya Pakai Moisturizer Tekstur Apa? Cek Rekomendasi yang Bisa Dicoba
-
Ramalan Shio Besok 5 Desember 2025, Ini 6 yang Paling Hoki dan Lancar Rezeki
-
Kolagen Banking vs Suntik Filler: Mana yang Lebih Aman untuk Melawan Tanda Penuaan?
-
Lebih Bagus Compact Powder atau Two Way Cake? Ini Rekomendasi Produknya!
-
Rahasia Kulit Glowing: 8 Manfaat Ajaib AHA yang Wajib Kamu Tahu!