Tulislah surat formal dengan sapaan yang tepat. Hindari penggunaan "Yang Bersangkutan" karena terkesan umum dan menunjukkan kurangnya riset tentang perusahaan. Jika Anda tidak tahu nama manajer perekrutan, cukup gunakan "Yth. Manajer Perekrutan Departemen".
Menulis Surat Lamaran
1. Tulislah paragraf pertama yang menarik
Perekrut atau pihak HRD biasanya membaca banyak surat lamaran dengan cepat untuk menentukan apakah surat Anda layak dipertimbangkan.
Oleh karena itu, mulailah dengan informasi penting, seperti dalam artikel berita. Buka dengan kalimat yang kuat, menyatakan minat Anda untuk melamar posisi di perusahaan tersebut, dan jelaskan secara singkat apa yang menarik perhatian.
Berikan contoh spesifik dan, jika suasana perusahaan santai, gunakan nada yang sedikit lebih akrab. Tunjukkan bahwa Anda memahami perusahaan dan bahwa Anda adalah kandidat yang sesuai dengan mencocokkan gaya penulisan mereka.
Misalnya, jika melamar di perusahaan media, gunakan gaya yang sesuai dengan artikel mereka, sementara untuk perusahaan formal, tunjukkan bahwa Anda dapat diandalkan namun tetap sopan.
2.Sebutkan dari mana Anda mengetahui tentang lowongan tersebut
Sebelum melamar, lakukan riset untuk melihat apakah Anda mengenal seseorang yang bekerja di perusahaan tersebut.
Baca Juga: Pendidikan Wamenaker Immanuel Ebenezer, Pernyataannya Sering Tuai Kontroversi: Terbaru, Pecat HRD!
Memiliki referensi sangat membantu, jadi sebutkan namanya jika dia mengijinkan. Jika Anda tidak punya kontak, sertakan informasi tentang dari mana Anda menemukan lowongan, misalnya dari situs pencari kerja, situs resmi perusahaan, atau koran.
3. Jelaskan apa keuntungan yang mereka dapat jika mempekerjakan Anda
Hindari menyatakan bahwa bekerja di perusahaan itu akan menguntungkan Anda. Ingat, posisi tersebut dibuka karena ada masalah yang perlu diatasi, dan Anda hadir untuk menyelesaikannya.
Tinjau daftar prestasi dan pengalaman Anda untuk menemukan satu atau dua contoh yang relevan. Misalnya, jika posisi tersebut memerlukan kemampuan memimpin tim dan menangani beberapa proyek sekaligus, tunjukkan pengalaman Anda dalam hal itu.
Jelaskan secara singkat bagaimana kepemimpinan Anda telah meningkatkan produktivitas proyek. Jika memungkinkan, sertakan statistik untuk mendukung klaim Anda, seperti peningkatan pendapatan atau pengurangan biaya yang dihasilkan dari kepemimpinan Anda.
4. Sertakan kekuatan, kualifikasi, dan pengalaman Anda secara singkat
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
7 Rekomendasi Parfum Lokal Kunticore, Wangi Semerbak Bunga yang Tahan Lama
-
Tren Baru Gaya Hidup Urban: Olahraga Santai Penuh Warna, Dorong Kebersamaan
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Lokal Senyaman Asics Gel Kayano, Harga Mulai Rp200 Ribuan
-
Tren Dapur Masa Kini: Kenapa Keluarga Muda Kini Lebih Memilih Alat Masak Digital?
-
Benarkah Jin Dasim Sebabkan Perceraian? Ini Faktanya Menurut Literatur Islam
-
Profil Chef Karen Carlotta Pengganti Chef Renatta di MCI Season 15, Dijuluki Queen of Cake
-
Atalia Gugat Ridwan Kamil, Ini 8 Alasan Syar'i yang Membuat Istri Boleh Minta Cerai
-
7 Tanda Wedding Organizer Red Flag, Calon Pengantin Harus Waspada
-
5 Serum Penumbuh Rambut Ampuh dan Aman, Harga Mulai dari Rp40 Ribuan!
-
Apa Saja 4 Jenis Perceraian dalam Islam? Tak Cuma Cerai Talak