Suara.com - Jakarta, Pimpinan Komisi I DPR RI memprotes keras kebijakan pemerintah Australia dalam menangani masalah imigran gelap.
"Kebijakan pemerintah Australia, khususnya Perdana Menteri Tony Abbot yang mengusir kembali para imigran gelap dari wilayah perairan Australia, ke wilayah perairan Indonesia sangat disesalkan," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanudin dalam keterangan resmi yang diterima Matamata.com.
Ada beberapa hal yang mendorong Wakil Ketua Bidang Pertahanan, Komisi I DPR RI ini, melontarkan protes kepada Australia.
Pertama, tindakan Australia dinilai melanggar HAM dan konvensi internasional tentang perlindungan terhadap imigran.
Kedua, kebijakan dan langkah pemerintah negeri Kanguru tersebut dinilai dapat menimbulkan ketegangan, konflik politik, bahkan tidak mustahil menjadi konflik militer antara Australia dan Indonesia bila Australia terus-terusan melakukan "provokasi" dengan mengembalikan para imigran ke Indonesia.
Sebab, kata politisi PDIP itu, Indonesia bukan negara asal imigran gelap. Seharusnya Australia mencari solusi yang lebih konprehensif. Caranya, berkoordinasi dengan negara-negara yang dilintasi, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia maupun dengan negara asal imigran, seperti Irak, Afghanistan, dan Pakistan.
"Seiring dengan itu, Australia juga harus berkoordinasi dengan UNHCR di PBB," tambahnya.
TB Hasanudin menyebutkan, tahun 1975 hingga 1980-an, Indonesia punya pengalaman menerima dan mengurus ratusan ribu imigran gelap dari Vietnam. Semuanya dapat diselesaikan dengan baik oleh Indonesia, tanpa menimbulkan ketegangan.
Mengembalikan imigran yang sudah kesakitan dan kelaparan, katanya, dapat dianggap sebagai pembunuhan massal yang sangat memalukan dan tak beradab.
"Bayangkan, sekarang ini lebih dari 60 ribu imigran diperkirakan sedang dalam persiapan di sekitar Malaysia akan menuju Australia. Kalau mereka berangkat sekaligus, barangkali cara-cara yang diambil Australia hanya akan menambah persoalan semakin rumit dan bisa saja akan terjadi kematian massal di laut," kata dia.
Berita Terkait
-
Dana Rp200 Triliun Mengalir ke Himbara: Banggar DPR Wanti-Wanti, Awas Salah Sasaran!
-
Demo Ojol di DPR Sepi Imbas Ada Pecah Sikap soal Pemotongan Komisi
-
Lita Gading Soroti Latar Pendidikan Iyeth Bustami di DPR: Lulusan Paket C
-
Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
-
DPR Dukung Aturan Satu Warga Satu Akun Medsos, Legislator PKS: Bisa Cegah Kriminal
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Hendrar Prihadi Dicopot dari LKPP, PDIP Terima Tak Ada Lagi Kader Partai di Pemerintahan Prabowo
-
Lahan Parkir Milik BUMD DKI Disegel karena Ilegal, Pramono Anung Kasih Dukungan: Memang Pantas
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang
-
Menkeu Purbaya Diancam Diceraikan Istri Gegara Hampir Menyerah Belajar Ekonomi
-
Kepala LKPP Diisi Sarah Sadiqa, PDIP Pasrah usai Hendrar Prihadi Dicopot Prabowo, Mengapa?
-
Tuntutan TGPF 98 di PTUN: Desak Fadli Zon Cabut Pernyataan dan Minta Maaf ke Publik
-
Petaka Santap MBG, Ratusan Siswa 2 Daerah Muntah Massal, Ikan Cakalang dan Ayam Woku Jadi Biang?
-
Absennya PDIP di Kabinet Disebut Ada Strategi Prabowo di Baliknya, Lepas Bayang-bayang Jokowi?
-
Satire Berkelas Wisudawan Rayakan Kelulusan Sambil Pegang Ijazah: Jokowi Mana Bisa Gini