Suara.com - Jakarta, Hingga saat ini Pemilu 2014 dipandang masih rawan dari kekacauan bahkan konflik sosial dan bisa berujung bentrokan massa.
Pandangan tersebut dinyatakan Adi Masardi, mantan juru bicara presiden era Abdurrahman Wahid dalam diskusi bertema "10 Potensi Masalah Pemilu 2014" di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini,Jakarta Pusat, Sabtu (9/2).
"Jika 10 Potensi Masalah Pemilu 2014 ini tidak segera diselesaikan atau diantisipasi, maka akan terjadi chaos (kekacauan) bahkan bentrok (massa, red) secara fisik," tegas aktivis prularisme dan pro demokrasi tersebut.
Berikut 10 Potensi Masalah Pemilu 2014 yang disampaikan Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargen, dalam diskusi tersebut:
1. Sosialisasi kandidat calon legislatif tidak optimal, karena masih didominasi sosialisasi sosok atau figur.
2. Model kampanye partai politik masih bertumpu pada politik visual dengan menjual figur.
3. Kecurigaan terhadap netralitas KPU sebagai penyelenggara pemilu masih menjadi beban berat bagi partai politik dan masyarakat pemilih.
4. Persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sampai saat ini belum tuntas diselesaikan KPU.
5. Persoalan saksi yang semula hendak didanai negara. Dana saksi dinilai masyarakat tidak tepat sasaran, karena seharusnya partai menyiapkan dana sendiri untuk membayar para saksi yang ditepatkan di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS).
6. Kecurigaan terhadap aparat keamanan.
7. Badan Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang tidak bisa menarik jarak dari KPU dan cenderung menjadi bagian dari penyelenggara pemilu.
8. Money politics atau politik uang dalam bentuk langsung maupun tidak langsung, masih menjadi hantu Pemilu 2014.
9. Tabulasi suara KPU masih dicurigai sebagai peluang manipulasi suara, jika belum disiapkan mekanisme transparansi perhitungan suara yang bisa diamati publik setiap saat, sepanjang proses perhitungan suara secara nasional dilakukan.
10. Kekerasan politik berpotensi terjadi di daerah yang sentimen primordialnya masih kental.
Berita Terkait
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
KPU Ingatkan Pemilu 2029: Dominasi Pemilih Muda dan Ancaman Manipulasi AI
-
Bahlil Pasang Target Tinggi di Pileg 2029: Bisa Terwujud Kalau Presiden Senyum Bersama Golkar
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Akhir Polemik Peter Berkowitz: PBNU Maafkan Gus Yahya, Muktamar Segera Digelar
-
Gedung Parkir Berlantai Dua Ambruk di Jakut, Bocah Ketakutan Dengar Suara Retakan
-
Contraflow Tol Cikampek Dihentikan, Arus Lalu Lintas Kembali Normal
-
Tertinggi Rp6 Juta! Ini Daftar Gaji Minimum 27 Daerah di Jabar 2026, Daerahmu Urutan Berapa?
-
Menteri PPPA Soroti Vonis 9,5 Tahun Pelaku Kekerasan yang Tewaskan Balita di Medan
-
Prabowo Sampaikan Pesan Natal 2025: Perteguh Persatuan dan Doakan Korban Bencana
-
Buron Kasus Peredaran Narkotika Jelang Konser DWP Menyerahkan Diri ke Bareskrim
-
Geger Buku 'Reset Indonesia' Dibubarkan, Jimly: Ini Bukan Merusak, Tapi Menata Ulang
-
Gubernur Bobby Nasution Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Desember 2025
-
Ucapan Natal Prabowo: Ada Duka Bencana Sumatra di Balik Damai Natal Kita