Suara.com - Sejumlah siswa SMK 9 di Shah Alam, Malaysia kaget ketika menerima brosur dengan warna merah muda. Brosur itu didistribusikan oleh Departemen Mufti Selangor sebagai bagian dari kampanye kepada remaja Muslim untuk tidak merayakan Hari Valentine yang jatuh besok.’
Brosur itu diberi judul Hukum Valentine’s Day. Wail Ketua Mufti Mat Jais Kamos mengatakan, kampanye itu bertujuan untuk memberikan informasi kepada muda-mudi Muslim tentang aturan yang dikeluarkan Dewan Fatwa pada 2006. Aturan itu melarang remaja Muslim ikut merayakan hari Valentine atau dikenal dengan nama Hari Kasih Sayang.
“Kami tidak ingin mereka ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, yang lebih menekankan kepada hubungan antara dua individu dibandingkan cinta antara anggota keluarga atau pasangan yang sudah menikah,” kata Mat Jais.
Brosur tersebut ditanggapi dengan beragam oleh sejumlah siswa. Sebagian besar dari mereka ternyata sudah tahu bahwa ada larangan untuk merayakan Hari Valentine dan juga alasannya.
Mohd Ibrahim Faiq Hussein, 17 tahun termasuk yang terkejut ketika menerima brosur tersebut. Dia menyatakan tidak pernah merayakan Hari Valentine.
“Saya rasa sebagian besar dari kami sudah diberitahu di kelas kenapa merayakan Hari Valentine dianggap haram. Melihat pejabat pemerintah berbicara kepada siswa tentang hal itu sama sekali tidak saya sangka,” ujarnya.
Nadia Amyra Azurudyn, 16 tahun, mengatakan, dia tidak melihat relevansi kampanye larangan merayakan Hari Valentine karena teman-temannya yang beragama Islam tidak pernah merayakan.
“Menurut saya, kampanye ini hanya berguna bagi mereka yang ingin tahu kenapa hal itu dilarang,” ujarnya.
Rencananya, brosur tentang larangan merayakan hari Valentine akan dibagikan di Universitas Teknologi Mara, hari ini. (NewStraitTimes)
Berita Terkait
-
2 Pemain Keturunan Indonesia Disanksi FIFA: Fans Diharap Tenang, Beda Kasus dengan Malaysia
-
Denda Thom Haye dan Shayne Pattynama Lebih Mahal dari 7 Pemalsu Dokumen Naturalisasi Malaysia
-
Nasib! Banding Ditolak FIFA, Malaysia Juga Terancam Potensi Hukuman Tambahan
-
Efek Domino Skandal Naturalisasi: Vietnam Tunggu Keputusan FIFA Soal Menang WO vs Malaysia
-
Imanol Machuca, Timnas Malaysia dan 17 Menit yang Membuat Karier Sepak Bolanya Sengsara
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Pakai Rompi Oranye, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Resmi Jadi Tersangka Kasus Suap Jabatan
-
Evaluasi Semua Lembaga Produk Reformasi: Prabowo Tegaskan Bukan Hanya Polri yang Dikaji
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 9 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Berbagai Wilayah
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional