Suara.com - Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar menerima 16 wakil pengunjukrasa yang memprotes hasil tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari jalur tenaga honorer Kategori Dua (K2), di kantor Sekretariat Kabinet, Jakarta, Rabu (26/2/2014) siang.
Kepada perwakilan pengunjuk rasa tenaga honorer K2, Seskab Dipo Alam meminta para wakil pengunjuk rasa untuk menyerahkan data, bukti-bukti mengenai penyimpangan atas penerimaan CPNS tenaga honorer K2.
Dipo meminta para tenaga honorer K2 yang dirugikan dan menemukan adanya kejanggalan, untuk menyampaikan data-dana yang valid mengenai kemungkinan adanya peserta yang lulus tes CPNS dari jalur tenaga honorer K2 namun tidak memenuhi persyaratan.
"Saya minta Pak Menteri PAN, besok, dalam Sidang Kabinet paripurna masalah ini disinggung sedikit," pinta Seskab kepada Menteri PAN-RB Azwar Abubakar, seperti dilansir laman Setkab.go.id.
Seskab Dipo Alam menangkap sinyalemen adanya campur tangan politik dalam masalah rekrutmen tenaga honorer.
"Ada politisi yang mengajukan diri menjadi pimpinan daerah dengan gampangnya menjanjikan lapangan kerja. Semua tenaga honorer pendukungnya dimasukkan, tapi ketika sudah ganti gubernur atau bupati, lain lagi ceritanya. Ini yang menjadi masalah kita semua. Inilah yang akan kita perbaiki," katanya.
Ke-16 orang yang diterima oleh Seskab Dipo Alam dan Menteri PAN-RB Azwar Abubakar itu mewakili ribuan tenaga honorer K2 yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta.
Mereka mempersoalkan adanya kecurangan dalam penerimaan CPNS dari jalur tenaga honorer K2, yaitu banyaknya tenaga honorer K2 yang tidak memenuhi persyaratan tapi dinyatakan lulus dalam seleksi penerimaan CPNS itu.
Selain itu, banyak tenga honorer K2 yang baru masuk justru lulus dalam tes CPNS, sementara yang memiliki masa kerja bertahun-tahun justru tidak lulus.
Berita Terkait
-
Kode R4 Pengumuman PPPK Tahap 2 Bikin Bingung, Karier Ribuan Tenaga Honorer Terancam?
-
Panduan Lengkap Cek Kelulusan PPPK Tahap 2 2025, Khusus Tenagar Honorer
-
Akhirnya Didengar! DPR Tampung Aspirasi Ribuan Honorer R2 R3
-
Demo Geruduk DPR, Tuntutan Ribuan Tenaga Honorer: P3K Penuh Waktu Harga Mati!
-
Kisah Dipo Alam, Eks Timnas Indonesia yang Sukses Bisnis Es Krim di Amerika Serikat
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah