Suara.com - Seperti jalan ditempat, proyek pembangunan transportasi massal Monorel masih terkendala kontrak perjanjian kerjasama. Hingga saat ini perjanjian kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pengembang proyek tersebut, PT Jakarta Monorail masih belum diteken. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menekankan, perjanjian ini harus disetujui secara hati-hati.
"Kita mau hati-hati agar semua diuntungkan. Tapi bahwa yang namanya MRT dan Monorel itu diperlukan kok, macetnya udah kaya gini kok. Hanya harus Perjanjian kerjasamanya hati-hati. Saya, kan memang belum menandatangani karena harus hati-hati," tutur Jokowi, Kamis (27/2/2014).
Menurutnya, pembangunan transportasi massal seperti monorel dan Mass Rapid Transportastion (MRT) memang dibutuhkan di kota-kota besar dan harus tetap berjalan. Hanya saja, kritik dalam pembangunan ini yang kadang menjadi penghambatnya. Karena itu, perlu kehati-hatian dalam kerjasama seperti ini.
"Kalau ada pembangunan hanya ramai-ramai aja. Ya sama kaya MRT itu, selama 26 tahun tidak terbangun-bangun karena (ramai) begini terus, hanya polemak-polemik, tidak akan rampung-rampung ini. Biasa dalam sebuah program besar, ada yang pro dan ada yang kontra. Tidak mungkin semua orang setuju, tidak mungkin," ujarnya.
"Tapi semua kota di dunia mana-pun itu dibutuhkan, hanya jangan grusak-grusuk, tergesa-gesa. Sehingga perjanjian kerjasamanya bisa merugikan," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) meragukan proyek ini berjalan baik. Menurutnya, keraguan ini muncul dari niatan pengembang, yaitu PT Jakarta Monorail yang melakukan pembangunan tersebut. Karena menurut hitungannya, tanpa moda transportasi massal, pada 2014 nanti Jakarta akan macet total.
"Saya juga meragukan dari awal juga niatnya tidak ada, saya juga meragukan. Tapi harus kita beri kesempatan karena kan Pak Gubernur kan inginnya semua moda transportasi massal itu kita gerakan. Makanya ketika semua orang nawarin, ingin semuanya digerakan makin cepat makin baik," tuturnya.
Karena itu, perlu kontrak kerjasama yang tepat. Supaya, proses pembangunan diharapkan cepat itu tidak berantakan. Sebab, menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI punya cerita buruk tentang kontrak kerjasama yang beberapa kali gagal.
"Kita juga mesti pinter begitu tanda tangan kontrak, karena itu kan kunci. Karena kita tidak ingin seperti dulu, begitu kontrak gagal kita enggak bisa ngapa-ngapain," kata Ahok.
Berita Terkait
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Pakai Analogi 'Rekening Koran', Hasan Nasbi Tantang Balik Penuduh Ijazah Jokowi
-
Kagetnya Roy Suryo Usai Lihat LP di Polda Metro Jaya: Ternyata Jokowi Dalang Pelapor
-
7 Fakta Panas Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, dari Adu Tuntutan Hingga Narasi Sesat
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Ketua DPD RI Salurkan Bantuan Sembako, Air Bersih, dan Genset ke Langsa Aceh
-
PLN Fokus Perkuat Layanan SPKLU di Yogyakarta, Dukung Kenyamanan Pengguna Saat Libur Nataru
-
Polda Banten Ikut Turun, Buru Fakta di Balik Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon
-
Serikat Pekerja Ajukan Tiga Tuntutan Perbaikan Rumus UMP 2026
-
Kasus Impor Pakaian Bekas Ilegal, Dittipideksus Bareskrim Juga Sita 7 Bus
-
Kehadiran Gus Ipul dan Pj Ketum PBNU di Lokasi Bencana Aceh Tuai Sorotan Warga NU
-
Usai Gus Yaqut, KPK Akui Akan Panggil Gus Alex dan Bos Maktour
-
BGN Sebut Limbah MBG Bisa Diolah Jadi Kredit Karbon dan Jadi 'Cuan'
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan dan Perampokan Sadis!
-
Menteri Mukhtarudin: Siapkan 500.000 Pekerja Migran Indonesia pada 2026