Suara.com - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines saat melakukan penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, Cina, Sabtu (8/3/2014) dini hari terus memicu munculnya beragam dugaan.
Salah satunya datang dari Paul Hayes, direktur keselamatan pada konsultan penerbangan Flightglobal Ascend. Menurut dia, hilangnya pesawat secara tiba-tiba menunjukkan adanya insiden yang terjadi secara cepat.
"Hilangnya yang secara mendadak menunjukkan bahwa kemungkinan ada sesuatu yang terjadi sangat cepat sehingga tidak ada kesempatan mengirim sinyal darurat, di mana tindakan tersebut selalu menjadi pertimbangan dalam situasi seperti itu, atau bisa jadi kru pesawat sedang sibuk mengatasi sesuatu yang sedang terjadi," kata Hayes seperti dilansir Reuters.
Kendati demikian, Paul belum berani berspekulasi soal penyebab pasti hilangnya pesawat.
Sementara itu, pencarian pesawat masih berlangsung. Kapal-kapal tim SAR Malaysia dikabarkan telah tiba di lokasi di mana terjadi kontak terakhir dengan pesawat tersebut. Cina dan Filipina juga mengirim kapal untuk membantu pencarian, sementara Amerika Serikat, Filipina, Vietnam dan Singapura mengerahkan pesawat ke lokasi. (Reuters)
Berita Terkait
-
Identitas Palsu 2 Penumpang Malaysia Airlines Cuatkan Dugaan Baru
-
Austria Juga Bantah Warganya Ikut Penerbangan Malaysia Airlines
-
Keluarga Penumpang Malaysia Airlines Diongkosi ke Malaysia
-
Italia Bantah Warganya Berada Dalam Pesawat Malaysia Airlines yang Hilang
-
Tumpahan Minyak Ditemukan di Lokasi Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional