Suara.com - Kepolisian Internasional (Interpol) mengkonfirmasi soal adanya dua paspor palsu yang digunakan oleh penumpang pesawat Malaysia Airlines yang hilang Sabtu (8/2/2014). Dua paspor tersebut tercatat pada database Dokumen Perjalanan yang Dicuri dan Hilang (SLTD) milik Interpol.
Dua paspor, satu milik warga Austria dan satu milik warga Italia, dicatatkan pada SLTD setelah keduanya dilaporkan hilang di Thailand pada tahun 2012 dan 2013.
Kendati demikian, Interpol tidak bisa mengetahui berapa kali paspor tersebut telah digunakan untuk naik pesawat maupun untuk menyeberangi perbatasan antarnegara.
"Interpol saat ini tengah berupaya menghubungi Biro Pusat Nasional di negara-negara yang bersangkutan untuk mengetahui identitas sebenarnya dari penumpang yang menaiki pesawat Malaysia Airlines yang hilang," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Interpol.
Terkait spekulasi yang menyebutkan bahwa pemegang paspor curian tersebut adalah para teroris, Interpol menyatakan akan mengupayakan berbagai cara untuk menguak misteri hilangnya pesawat tersebut.
"Interpol menggunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk membantu otoritas terkait di Malaysia dan negara lain untuk mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya," kata Sekretaris Jenderal Ronald K. Noble seperti dikutip AFP.
Pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH 370 hilang sejak Sabtu (8/3/2014) dini hari. Pesawat tersebut mengangkut 239 penumpang, termasuk 12 awak pesawat. Tujuh di antaranya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). (Antara/AFP)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO