Suara.com - Stadion National Indoor Arena menjadi saksi bisu kejayaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan pebulutangkis ganda campuran itu sudah tiga kali beruntun alias hattrick menjadi juara di All England.
Tontowi/Liliyana tentunya tak akan pernah melupakan momen indah saat meraih kemenangan di stadion megah yang terletak di kota Birmingham, Inggris.
“Nah itu dia, kami sudah tiga kali juara di stadion ini. Saya pikir, kok ini rasanya seperti bertanding di rumah kami ya?” kata Tontowi ketika ditanya komentarnya, seperti dilansir laman resmi PBSI.
“Kami memang sudah tiga kali jadi juara di National Indoor Arena. Kalau ada tiga, pasti ada empat, ada lima dan seterusnya. Kami sih belum merasa cukup dengan tiga gelar All England, kalau bisa lebih banyak gelar lagi di turnamen ini,” pungkas Liliyana.
Pada tahun 2012, Tontowi/Liliyana menjadi juara di ajang All England dengan mengalahkan pasangan Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl, 21-17, 21-19 dalam durasi pertandingan 43 menit.
Terdapat fakta unik pada partai final ganda campuran All England 2013 dan 2014. Tontowi/Liliyana berhadapan dengan lawan yang sama, hasil skor akhir yang sama serta durasi pertandingan yang sama. Dalam dua All England terakhir, Tontowi/Liliyana mengalahkan pasangan asal Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan skor 21-13, 21-17 dalam waktu 42 menit.
“Biasanya kalau bertemu pasangan Cina, pertandingan kami belangsung sengit dan berakhir rubber game. Tetapi setiap di All England bisa menang straight game. Begitu juga saat di final tahun 2012 melawan pasangan Denmark,” tutur Liliyana.
Bukan hanya buat Tontowi/Liliyana, stadion dengan kapasitas 13 ribu tempat duduk ini juga menjadi stadion keramat buat tim ganda putra Indonesia.
Sebanyak tujuh gelar All England diraih para pemain ganda putra di National Indoor Arena yaitu Rudy Gunawan/Bambang Supriyanto (1994), Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky (1995 & 1996), Candra Wijaya/Tony Gunawan (1999), Tony Gunawan/Halim Haryanto (2001), Candra Wijaya/Sigit Budiarto (2003) serta Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2014).
Dua gelar dari nomor tunggal juga pernah diraih pebulutangkis Indonesia di stadion ini lewat Hariyanto Arbi pada tahun 1994 dan Susi Susanti di tahun yang sama.
Sejak tahun 1994, All England digelar di stadion National Indoor Arena. Sebelumnya, pertandingan bergengsi ini dilangsungkan di Wembley Arena, London, pada tahun 1957-1993. Di stadion Wembley inilah sang maestro Rudy Hartono mencetak sejarah dengan menjuarai gelar All England sebanyak delapan kali.
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Kasus Dugaan Suap Bupati Ponorogo: Diduga Minta Rp 1,5 Miliar ke Direktur RS untuk Amankan Jabatan
-
Pakai Rompi Oranye, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Resmi Jadi Tersangka Kasus Suap Jabatan
-
Evaluasi Semua Lembaga Produk Reformasi: Prabowo Tegaskan Bukan Hanya Polri yang Dikaji
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 9 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Berbagai Wilayah
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?