Suara.com - Kematian unggas jenis itik di Kabupatan Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, yang sebagian besar sudah dinyatakan positif terpapar avian influenza alias flu burung jumlahnya terus melonjak mencapai ribuan ekor.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Hulu Sungai Utara, Putu Susila, Senin (10/3/2014), mengatakan dalam sepuluh hari terakhir ternak itik di daerahnya yang mati mendadak mencapai 3.042 ekor.
Jumlah tersebut melonjak hampir tiga kali lipat dibandingkan data yang dirilis Dinas Peternakan Kalimantan Selatan (Kalsel) lima hari sebelumnya, tercatat sebanyak 1.290 ekor.
Melonjaknya jumlah kematian ternak itik di Kabupaten HSU ini diduga akibat cepatnya penyebaran virus flu burung di tengah cuaca ekstrem di daerah tersebut.
Petugas dari Balai Veteriner Banjarbaru masih melakukan uji laboratorium lanjutan dari sampel unggas mati yang baru diambil untuk memastikan apakah tambahan ribuan kematian itik juga disebabkan hal yang sama.
Namun berdasarkan pengamatan gelaja fisik yang dialami ternak itik yang mati itu, menurut Putu, mendekati kemiripan dengan gelaja flu burung.
"Kami masih harus menunggu hingga tiga hari kedepan untuk mengetahui hasil pengujian Laboraturium Balai Veteriner yang diinformasikan baru selesai pada Kamis (14/3/2014)," katanya.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Sabrie Madani sebelumnya mengatakan, pihaknya telah menetapkan kebijakan siaga flu burung menyusul kematian ribuan itik pada empat kabupaten di wilayah setempat.
Disebutkan, itik yang mati dan dinyatakan positif akibat terserang flu burung itu berada dalam satu lokasi peternakan di Desa Pulosari Kabupaten Tanah Laut berjumlah 1.498 ekor.(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
Terkini
-
Rekam Jejak Halim Kalla: Dari Inovator Bioskop Digital ke Tersangka Korupsi Rp1,3 Triliun
-
TKA 2025 Resmi Ditutup, Selanjutnya Fase Apa yang Dilalui Para Siswa?
-
Sandera Polisi saat Demo Rusuh, Hakim Perintahkan 2 Mahasiswa Undip Dibebaskan dan Berkuliah Lagi
-
Terkuak! Ahli Beberkan Aturan Krusial Penetapan Tersangka di Sidang Praperadilan Nadiem
-
Cegah Tragedi Al Khoziny Terulang, Pemerintah Akan Audit dan Rehabilitasi Pesantren Tua
-
Telusuri Dugaan Korupsi Proyek Jalan, KPK Panggil Walikota Padangsidimpuan dan Ketua PKB Sumut
-
Red Notice Masih Dikaji, Riza Chalid dan Jurist Tan Belum Tercatat jadi Buronan Interpol?
-
Imbas Pemotongan Dana Transfer dari Pusat, Pramono Pangkas Kuota Rekrutmen PJLP hingga PPSU
-
Pria Diduga ODGJ Mengamuk di Cilandak, Empat Warga dan RT Jadi Korban Penusukan
-
Demokrat Klarifikasi Video SBY Tak Salami Kapolri di HUT TNI: Sudah Lama Bercengkerama di...