Suara.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) hanya membantu mencari pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 sebatas di wilayah Indonesia, sesuai koordinat yang diberikan pemerintah Malaysia.
"Tugas kami hanya memantau koordinat yang berada di wilayah kita sesuai permintaan Malaysia," kata Komandan Squadron Udara 5 Letkol Pnb Bambang Sudewo di Bandara Polonia Medan, Rabu (12/3/2014).
Sebelum terbang untuk memimpin pencarian, Bambang mengatakan pemerintah Malaysia memang telah memberikan sejumlah koordinat yang diduga menjadi lokasi hilangnya pesawat Malaysia Airlines.
Namun, TNI tidak dapat melakukan pencarian jejak pesawat di seluruh koordinat tersebut karena sebagian koordinatnya berada di wilayah Thailand dan Malaysia.
Sejauh ini, koordinasi yang dibangun dalam pencarian itu baru penanganan di wilayah masing-masing, belum berbentuk crisis centre yang bisa mengoordinasikan kebolehan masuk pesawat negara lain.
Untuk memasuki wilayah dua negara tersebut, diperlukan koordinasi secara intens antara TNI dan Tentara Diraja Malaysia (TDM) dan militer Thailand karena pencarian menggunakan pesawat militer.
"Jadi, kita tetap mengutamakan keselamatan. Jangan sampai nanti kita menyeberang wilayah Malaysia, nanti ada komplain dan membahayakan penerbangan," katanya.
Menurut Bambang, pencarian yang dilakukan dengan pesawat Boeing 737 seri 200 itu hanya di wilayah perairan Pulau Perak yang menjadi perbatasan dengan Indonesia dengan Malaysia yang berada di bagian utara Sumatera, dan naik hingga perbatasan Thailand.
Jika belum berhasil, TNI kemungkinan akan melanjutkan pencarian tersebut dengan mengganti kru dan pesawat untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Kami akan bertahan di sini satu minggu. Nanti kalau ada perintah lanjutan akan digilirkan dengan kru dan pesawat yang baru," tuturnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan