Suara.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan bahwa jutaan buruh Indonesia tidak akan memilih calon presiden yang pro-upah murah. Buruh, jelasnya, hanya akan memilih capres yang akan menaikan upah minimum 2015 sebesar 30 persen. Juga menyamakan upah Indonesia dengan Thailand dan Filipina pada tahun berikutnya.
Di samping itu, capres yang akan dipilih buruh juga harus memberikan jaminan kesehatan gratis, jaminan pensiun, serta menghapus seluruh "outsourcing" (alih daya).
Juga menyediakan perumahan buruh dan sarana transportasi publik murah yang harganya turun 50 persen dari harga sekarang, pendidikan gratis sampai perguruan tinggi, dan advokasi anggaran yaitu 0,5 persen APBN untuk kesejahteraan buruh.
"Buruh tentunya juga akan memilih capres yang anti-korupsi, termasuk oleh orang dekatnya, dan kebijakannya terkait pro-buruh harus berani diumumkan secara terbuka oleh capres tersebut," katanya di Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
"Inilah capres yang akan didukung jutaan buruh dan akan kami umumkan secara terbuka pada waktunya," katanya.
Mengenai diajukannya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres, Said Iqbal menyatakan hal itu adalah sesuatu yang wajar untuk membangun demokrasi di Indonesia.
"Wajar dalam arti (pencapresan Jokowi) itu, sebagaimana juga pencapresan Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Wiranto, Rizal Ramli, dan Rhoma Irama, karena dalam demokrasi memang ada kompetisi," katanya.
Hanya saja, Jokowi harus membuktikan dan meyakinkan buruh bahwa kebijakannya tidak berorientasi pada upah murah. "Seperti kebijakannya tahun lalu (2013) yang memutuskan upah murah dan buruh menobatkan Jokowi sebagai 'Bapak Upah Murah' karena berimplikasi ke daerah lain di Indonesia yang juga memutuskan kenaikan upah minim dan murah," demikian Said Iqbal. (Antara)
Berita Terkait
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Belajar dari Kasus Jokowi, Kenali Ciri-ciri Ijazah Asli Biar Nggak Dituduh Palsu
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?