Suara.com - Setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) resmi deklarasi menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan pada Jumat (14/3/2014) yang lalu, bermunculan berbagai reaksi di tengah masyarakat, baik yang mendukung maupun menolak mantan Wali Kota Solo itu.
Kalangan yang mendukung optimistis bila Jokowi menjadi Presiden, Indonesia akan lebih maju, khususnya Jakarta. Sedangkan yang pesimistis, mengatakan Jokowi tak bakal bisa memajukan Nusantara, mengingat janji-janji untuk menata Jakarta saja belum ditepati semua. Bahkan, mereka menganggap Jokowi ingkari janji kampanye, yaitu memimpin Ibukota sampai masa jabatan selesai, 2012-2017.
Sebagian orang sampai mengancam tak bakal mau memilih Jokowi di Pilpres nanti. Menanggapi bagian yang terakhir ini, ketika sedang blusukan di daerah Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (18/3/2014), Jokowi hanya mengatakan;
“Ini demokrasi, bolehlah. Mendukung silakan, tidak mendukung silakan. Senang silakan, tidak senang silakan. Kan enak toh. Enggak usah berat-berat-lah, enggak usah dipikir berat-berat.”
Menurut catatan suara.com, ada tiga aksi warga Jakarta untuk menggugat tanggungjawab Jokowi pascadeklarasi menjadi calon presiden PDI Perjuangan:
1. Bawa bebek dengan tulisan Jokowi-Ahok ke KPK
Aksi ini dilakukan oleh Forum Betawi Bersatu (FBB) Sejabodetabek demonstrasi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (19/3/2014) siang.
"Kami selalu mendukung KPK, Jokowi adalah pemimpin yang plin plan. Jokowi tidak punya pendirian, Jokowi adalah orang yang tidak punya malu," kata Ketua FBB, Ki Haji Endang Supardi. "Sedangkan masalah-masalah di Jakarta aja belum selesai. Pertama masalah monorel belum selesai, banjir dimana-mana, macet pun dimana-mana, pemimpin ape gini hari mau jadi presiden." (Klik di sini beritanya)
2. Jokowi digugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Tim Advokasi Hukum Jakarta Baru dan Komite Sentral Pemberdayaan Masyarakat mendaftarkan gugatan terhadap Jokowi ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Selain menganggap Jokowi tidak menepati janji untuk menyelesaikan tugas sebagai Gubernur sampai 2017, mereka juga menilai Jokowi melanggar Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata karena tidak patuh pada janji pada waktu kampanye Pemilukada Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 yang lalu.
“Kami tidak peduli dan ini tidak ada hubungannya dengan Jokowi telah menjadi capres dari PDI Perjuangan,” kata Tim Advokasi Jakarta Baru Ade Dwi Kurnia yang mengenakan kemeja kotak-kotak seperti yang dipakai Jokowi dan Ahok ketika kampanye tahun 2012. “Kami pengen Jokowi tetap di Jakarta untuk melanjutkan pembangunan Ibukota.”
Ade menekankan langkah hukum ini murni atas keinginan warga Jakarta yang masih percaya Jokowi bisa mengubah wajah Ibukota Jakarta. (Klik di sini beritanya)
3. Spanduk ‘Jokowi jangan lari dari tanggungjawab’
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta, Selasa (18/3/2014). Mereka menuntut Jokowi bertanggungjawab atas kasus pengadaan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang bermasalah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Marak Narkoba Jenis Baru, Prabowo Disebut Bakal Perkuat Regulasi
- 
            
              Dasco Beberkan Alasan MKD DPR Tolak Mundurnya Rahayu Saraswati
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
- 
            
              Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah