Suara.com - Seorang tunawisma veteran perang yang kebetulan juga memiliki masalah mental, harus tewas "terpanggang" dalam sel penjaranya di Rikers Island, wilayah New York, Amerika Serikat (AS), bulan lalu. Lelaki malang itu dilaporkan harus kehilangan nyawa ketika suhu udara saat itu mencapai lebih dari 100 derajat Fahrenheit (di atas 38 derajat Celcius).
Sebagaimana keterangan beberapa pejabat berwenang New York City yang dikutip Associated Press, Kamis (20/3/2014) ini, masalahnya adalah ketika itu, James Murdough (56 tahun) sang tahanan, tidak membuka ventilasi (jendela) pada selnya yang mestinya bisa memasukkan udara segar sekaligus menurunkan suhu di dalam. Sebagian besar penghuni penjara lainnya biasa melakukan itu.
Hanya saja masalahnya lagi, Murdough diketahui menderita masalah kesehatan mental. Lebih dari itu, menurut keterangan pejabat berwenang pula, petugas penjara sempat beberapa jam lamanya tak memeriksa kondisi lelaki tersebut. Hal terakhir inilah yang tergolong menyalahi prosedur standar dalam penjara di AS.
Disebutkan, Murdough sendiri awalnya ditempatkan di Rikers Island untuk tujuan observasi. Di sana, dia kemudian diketahui mengkonsumsi obat-obatan anti-psikotik dan anti-kejang. Dia sebelumnya ditahan atas dakwaan memasuki properti orang secara ilegal, serta ditempatkan di lokasi khusus tahanan yang memiliki masalah mental.
Berdasarkan keterangan pejabat berwenang pula, obat-obatan yang dikonsumsi Murdough berpotensi membuatnya lebih rentan terhadap panas. Salah satu laporan otopsi awal menyimpulkan bahwa dia meninggal karena dehidrasi luar biasa, atau stroke akibat panas. Catatan laporan lain menyebutkan bahwa suhu tubuhnya sama tingginya dengan suhu ruangan saat itu. Meskipun kemudian, pihak pemeriksa medis menyarankan adanya pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan.
Kejadian ini kontan mendatangkan keprihatinan sekaligus lontaran kritik dari banyak orang. Beberapa bahkan langsung meminta pihak penjara untuk dimintai pertanggungjawaban.
"Jadi, Tuan Murdough melanggar undang-undang terkait melintasi properti orang. Jadi lalu, dia harus menjalani akibatnya (kesalahan itu) dengan masuk penjara. Tapi kemudian, sistem penjara telah melakukan kejahatan yang lebih serius terhadapnya. Dan pertanyaannya adalah, apakah mereka (otoritas berwenang) akan dimintai pertanggungjawaban?" ungkap pengacara Jennifer Parish dari Mental Health Project-nya Urban Justice Center.
Juru bicara dari Departemen Pemasyarakatan, Robin Campbell, mengakui jika suhu udara saat itu luar biasa tingginya. Namun dia menyampaikan pembelaan dengan menyebut bahwa tindakan yang dibutuhkan sudah dilakukan (oleh pihak penjara) demi mengatasinya. Tapi yang jelas, salah satu aturan standar penjara mewajibkan tahanan yang ada di unit observasi mental untuk dicek setiap 15 menit, demi mengantisipasi kemungkinan upaya bunuh diri. (RT.com/AP)
Berita Terkait
-
Pandji Pragiwaksono: New York Bau Pesing, Tapi Sekolah Negeri Gratis
-
6 Bulan 'Ngebom' di New York, Pandji Pragiwaksono Nangis Menghadap Patung Liberty
-
Aborsi Jadi Faktor Pemberat, Vonis 9 Tahun Dijatuhkan pada Vadel Badjideh
-
Tantangan Ekstrem Pengacara Vadel Badjideh Lawan Vonis 9 Tahun, Bongkar Kuburan Janin LM
-
Divonis 9 Tahun Penjara, Hukuman Vadel Badjideh Dibandingkan dengan Pembunuh Bocah di Kaltim
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?