Suara.com - PDI Perjuangan memang unggul pada bursa capres dalam survei dari Centre of Strategic and International Studies (CSIS) yang diyakini berasal dari efek pencaresan Joko Widodo (Jokowi). Namun, hampir separuh pemilih Jokowi masih bisa berubah pilihannya saat pemilihan presiden 9 Juli 2014.
"Kontestasinya belum selesai, masih bisa berubah, meski ada Jokowi sebagai capres," kata Peneliti CSIS Philip J Vermonte, di Jakarta, Senin (31/3/2014).
Dalam survei, 20,1 persen responden memilih PDI Perjuangan; 16,9 persen mengaku tidak memiliki pilihan; 15,8 persen memilih Partai Golkar; 11,3 persen Partai Gerindra; Partai Hanura dan PKB dipilih oleh 6,7 persen, sisanya terbagi untuk Partai Demokrat, PAN, PPP, PKS, Partai Nasdem, PBB dan PKPI.
Dari hasil ini, kata Philip, 42,4 persen mengaku responden jawabannya sudah pasti dan tidak akan berubah. Sementara 45,8 persen mengaku masih bisa berubah. Sisanya, mengaku tidak tahu. Khusus pemilih PDI Perjuangan, 48,1 persen mengaku pilihannya itu bisa berubah.
"Salah satu hal yang mengubah pilihan para pemilih adalah isu korupsi, 50,2 persen," tutur Philip.
Survei ini dilakukan selama 10 hari dari tanggal 7 hingga 17 Maret 2014, sementara pendeklarasian Jokowi sebagai capres dari PDIP terjadi pada 14 Maret.
Sampel yang digunakan dalam survei ini mencapai 1200 responden dengan metode wawancara tatap muka yang menggunakan margin of error 2.83 persen pada level kepercayaan hingga 95 persen.
Pemilihan responden dilakukan secara acak dengan proporsi jenis kelamin yang sama. Dalam perhitungan untuk tingkat nasional, masing-masing provinsi dialokasikan responden sesuai proporsi populasi dari data Badan Pusat Statistik (BPS).
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Jabatan Menpora karena Kasus Korupsi Mertua?
-
Taufik Hidayat Disebut Jadi Menpora, Amali: Ya Dilanjutkan..
-
Budi Arie Kembali Follow Instagram Prabowo Subianto, Labil atau Panik Aksinya Viral?
-
Gokil! Viral Aksi Nekat Gen Z Nepal Lempar Balik Gas Air Mata ke Polisi
-
Kekayaan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Sahabat Karib Prabowo Rangkap Jabat Menko Polkam Ad Interim!
-
Mahfud MD Tunjuk Hidung Biang Kerok Korupsi Para Menteri: Orang Luar yang Sok Berkuasa
-
Budi Arie Setiadi: Saya Minta Maaf Kalau Ada Kekhilafan
-
Tolak Janji Seremonial, Mahasiswa di DPR Desak Tuntutan 17+8 Dipenuhi Substantif
-
'Pikirannya Duit Melulu!' Sindiran Felix Siauw saat Pejabat Remehkan Tuntutan Rakyat 18+7
-
TAUD Rilis Data Mengejutkan: 108 Pelanggaran Hak Digital, Anak-anak Turut Jadi Korban