Suara.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan bakal calon presiden Joko Widodo menghindari istilah "membangun koalisi" jika kelak dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, 9 Juli mendatang, rakyat memberi kepercayaan kepada capres dari partai tersebut.
"Arah politik PDIP dan Pak Jokowi (sapaan akrab Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, red.) membangun kerja sama politik pembangunan pemerintahan Indonesia ke depan," kata Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo melalui pesan singkatnya kepada Antara di Semarang, Minggu (20/4/2014).
PDIP, kata Tjahjo, belajar dan mencermati perkembangan dinamika pada koalisi parpol-parpol besar 10 tahun terakhir terbukti tidak mampu mengambil keputusan yang solid dalam setiap proses di DPR.
"Kasihan rakyat yang memilihnya yang akhirnya menunda program pembangunan untuk rakyat Indonesia," kata wakil rakyat yang juga alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.
Masalahnya, dengan perolehan suara yang tidak mencapai 20 persen suara, partai berlambang banteng moncong putih ini harus menggandeng partai lain untuk memajukan calonnya.
Persyaratan mengenai pengajuan calon presiden, diatur di pasal 9 UU No.42/2008, yang menyebutkan pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah nasional dalam Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat sebelum pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
Di dalam Penjelasan UU Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, terdapat kalimat, "Proses pencalonan presiden dan wakil presiden dilakukan melalui kesepakatan tertulis partai politik atau gabungan partai politik dalam pengusulan pasangan calon yang memiliki nuansa terwujudnya koalisi permanen guna mendukung terciptanya efektivitas pemerintahan". (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
Terkini
-
Cek Gereja di Kelapa Gading Jelang Natal, Kapolda Pastikan Pengamanan 24 Jam
-
Geger! Buaya Besar Muncul di Sawah Warga Bantargebang, Damkar Sampai Turun Tangan
-
Nadiem Makarim Masih Sakit, Sidang Pembacaan Dakwaan Ditunda Lagi
-
Gempa M 4,0 Guncang Bima, Getaran Terasa Seperti Truk Melintas
-
Tangannya Patah, Kesaksian Warga Soal Korban Terbaru Lubang 'Maut' di Jalan Raya Parung
-
Papua Bukan Ruang Kosong: Aksi Damai Desak Tinjau Proyek Tebu Merauke
-
Mendagri Tito Tinjau Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir Longsor
-
Hotel dan Mal Jakarta Siap-Siap Kena Geruduk Satpol PP Kalau Nekat Pesta Kembang Api
-
Proyek Jembatan Malaysia-Indonesia via Dumai, Melaka Dikabarkan Siap Uji Kelayakan
-
Kejagung Ungkap Kondisi Nadiem Makarim Usai Jalani Operasi