Suara.com - Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui kalau Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta kerap kecolongan terkait fungsi pengawasan sekolah di Jakarta. Pernyataan itu merespon kasus sodomi di Jakarta International School (JIS) Pondok Indah.
Jokowi mengungkapkan perlunya aksi ‘blusukan’ untuk mendeteksi permasalahan di sekolah. Dia menuding bawahannya yang cuma kongkow-kongkow di kantor ketimbang melakukan pengawasan langsung.
"Kita nih sering kedodoran soal manajemen lapangan, controling lapangan, checking lapangan, di semua hal. Mengatasinya dengan memperkuat memperketat jangan hanya duduk di kantor. Orang lapangan, orang pengawasan, orang supervisi hanya duduk di kantor saja, jadi siapa yang mau dilihat," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Senin (21/4/2014).
Dia menambahkan, Pemprov DKI tidak akan membuat tim khusus untuk ikut campur dalam kasus kejahatan seksual itu. Sebab, menurutnya sudah ada lembaga yang mengurus kasus pelecehan seksual di JIS ini.
"Tidak sedikit-dikit buat tim sedikit-dikit, buat tim. Lembaganya sudah ada semuanya, hanya memang perlu memperkuat orang yang ada di lapangan jangan sampai semuanya pengen enak, duduk-duduk di kantor duduk di tempat ber-AC dan lapangannya tidak dikuasai," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi