Suara.com - Kasus korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat tinggi negara membuktikan kegagalan DPR dalam memilih pejabat publik melalui proses uji kepatutan dan kelayakan. Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) Sebastia Salang mengatakan, proses uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan DPR dalam memilih pejabat tinggi negara mempunyai sejumlah kelemahan.
Kelemahan itu antara lain waktu yang singkat sehingga DPR tidak bisa melacak rekam jejak peserta fit and proper test. Karena itu, DPR sebaiknya menyerahkan proses pemilihan pejabat tinggi negara kepada tim independen atau kepada Presiden.
“Pertanyaannya, apakah boleh pejabat tinggi negara itu tidak dipilih DPR? Bisa saja. DPR bisa memberikan kewenangannya kepada tim independen atau Presiden. Kalau menurut saya, buat apa DPR capek-capek terlibat dalam pemilihan pejabat tinggi negara? Kalau ada masalah dengan pejabat yang mereka pilih itu akan menjadi beban moral,” kata Sebastian kepada suara.com melalui sambungan telepon, Selasa (22/4/2014).
Sebastian menambahkan, apabila pejabat tinggi negara dipilih oleh tim independen maka DPR nantinya hanya akan memberian legitimasi politik.
Kemarin, KPK menetapkan Ketua BPK Hadi Poernomo sebagai tersangka kasus koruspi restitusi pajak. Penetapan status tersangka tersebut bertepatan dengan masa pensiun Hadi sebagai Ketua BPK.
Hadi Poernomo bukan pejabat tinggi negara yang ersandung kasus hukum. Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar juga terlibat kasus korupsi sengketa pemilu kepala daerah. Jauh sebelum itu, Komisioner Komisi Yudisial Irawadi Yunus divonis 8 tahun penjara dalam kasus korupsi korupsi suap dalam pengadaan tanah untuk kantor Komisi Yudisial.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra