Suara.com - Kasus paedofil yang terjadi di Jakarta International School (JIS), Pondok Indah, Jakarta Selatan, hanyalah satu kasus dari banyak kasus serupa yang pernah terjadi di Indonesia.
Sejumlah kasus paedofil lainnya terjadi di berbagai daerah. Yang paling mengerikan adalah yang pernah dilakukan oleh Baekuni atau Babe. Kakek ini tak hanya menyodomi anak, tapi juga memutilasinya.
Berikut ini adalah lima kasus pelecehan seksual terhadap anak yang pernah menghebohkan Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir.
1. Di Pondok Indah
Korbannya salah satu anak TK berusia enam tahun di Jakarta International School (JIS), Pondok Indah, Jakarta Selatan. Anak ini menjadi korban sodomi yang dilakukan oleh petugas cleaning service, Agun dan Awan, pada 20 Maret 2014 di toilet sekolah. Saat ini, kedua petugas kebersihan sekolah tersebut sudah ditahan di Polda Metro Jaya.
2. Di Surabaya
Polisi menangkap Tjandra Adi Gunawan (37) karena diduga menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Surabaya, Jawa Timur.
Ia dibekuk pada 24 Maret 2013 karena membuat enam anak di bawah umur bersedia mengirimkan gambar bermuatan pornografi kepadanya. Lelaki yang sehari-hari berprofesi sebagai Quality Assurance Manager di PT KSM Surabaya ini diketahui telah melakukan aksinya sejak Oktober 2013.
3. Di Jakarta
Baekuni alias Babe. Namanya membuat warga yang punya anak kecil bergidik. Babe yang ditangkap pada Januari 2010 itu terbukti menyodomi banyak anak, kemudian membunuh 14 anak. Empat anak, di antaranya dimutilasi. Babe divonis pidana seumur hidup oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 6 Oktober 2010.
4. Di Karangasem
Pelakunya bule bernama Tony William Stuart Brown (52) alias Tony. Tony menyodomi dan melakukan pelecehan seksual terhadap dua anak remaja, yakni IB (16) dan IM (14), di Karangasem, Bali, sejak November 2003 sampai Januari 2004.
Atas perbuatannya, Pengadilan Negeri (PN) Karangasem menjatuhkan vonis 13 tahun penjara kepada Tony. Setelah itu, Tony bunuh diri di penjara LP Ambapura, Bali.
5. Di Banjar Kaliasem
Pelakunya bule asal Belanda. Namanya Max Le Clerco. Pada tahun 2005, Max melakukan pelecehan seksual terhadap anak berusia sembilan tahun di Banjar Kaliasem, Kabupaten Buleleng, Bali.
Menanggapi banyaknya kasus paedofil di Bali, Koordinator Jaringan Peduli Anak Korban Paedofil (JPAKP), Luh Putu Anggreni, mengatakan para pelaku memanfaatkan keramahtamahan orang Bali untuk melampiaskan nafsunya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
"Satu-satunya Cara, Mundur!", Drama Ijazah Gibran Makin Rumit, Penggugat Tolak Berdamai
-
Dari Doa Hingga Nyanyi Bersama Paduan Suara, Begini Detail Hari Kesaktian Pancasila Ala Prabowo
-
Motif Utang Ratusan Juta di Balik Insiden Berdarah Lansia Kebon Jeruk Tewas Ditikam Kerabat Sendiri
-
Tragis! Bos Agen Gas Melon di Jakbar Tewas Ditusuk, Ulahnya Bikin Sang Rekan Gelap Mata!
-
Sempat Dirawat Usai Santap MBG, 21 Siswa SDN 01 Gedong Kini Sudah Pulang
-
HUT TNI 5 Oktober, CFD Jakarta Tetap Digelar
-
Di Hadapan DPR, Kepala BGN Ungkap Terjadinya Kasus Keracunan MBG: Rata-rata karena...
-
gegara Jual Tangki untuk Bayar Utang, Agen Gas di Kebon Jeruk Tewas Mengenaskan Dihujam Tikaman
-
Gagah di Usia 80 Tahun: TNI Gelar Parade Akbar di Monas, Pamer Alutsista dan Pesta Rakyat Meriah
-
Telepon Ferry Irwandi, Ahmad Sahroni Bantah Kabur ke Luar Negeri dan Terpaksa Diam