News / Metropolitan
Rabu, 01 Oktober 2025 | 13:05 WIB
Ilustrasi garis polisi.
Baca 10 detik
  • Seorang lansia (SB, 65) tewas ditikam oleh kerabatnya (EH, 50) di Kebon Jeruk
  • Aksi penikaman terjadi setelah korban menjual sebuah tangki bekas milik pelaku
  • Pelaku berhasil ditangkap warga di tempat kejadian perkara 

Suara.com - Hubungan kekerabatan tak lagi berarti ketika utang ratusan juta rupiah menumpuk dan kesabaran habis. Tragedi berdarah mengguncang kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, saat seorang lansia berinisial SB (65) tewas mengenaskan di tangan kerabatnya sendiri, EH (50), hanya karena masalah sepele yang berakar dari utang-piutang.

Polsek Kebon Jeruk berhasil mengungkap tabir di balik penikaman maut yang terjadi di Jalan Patra Raya pada Selasa (30/9) itu. Akar masalahnya adalah utang pelaku yang sudah menggunung hingga mencapai ratusan juta rupiah.

Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Nur Aqsha Ferdianto, mengungkapkan bahwa jumlah utang yang fantastis itu merupakan akumulasi dari kebiasaan pelaku yang sering meminjam uang kepada korban.

"Dari keterangan saksi-saksi yang diperiksa, informasinya nilainya puluhan sampai ratusan juta. Jadi akumulasi, ya, sudah sering sekali meminjam," kata Aqsha kepada wartawan di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Kesal karena utang tak kunjung dibayar, korban SB akhirnya mengambil inisiatif yang tak terduga. Ia menjual sebuah tangki bekas minyak tanah milik pelaku, EH, dengan niat untuk melunasi sebagian utang tersebut. Namun, niat baik itu justru menjadi pemicu amarah yang mematikan.

"Korban itu menjual barangnya pelaku karena kesal utang-utang itu sampai sekarang belum dibayar. Jadi dia bilang, "ya udah, ini saya anggap untuk membayar utang-utangmu," seperti itu," jelas Aqsha menirukan ucapan korban kepada pelaku sebagaimana dilansir Antara.

Tindakan korban menjual tangki itu sontak membuat pelaku naik pitam. Tanpa pikir panjang, EH langsung mendatangi korban yang sedang berada di kiosnya dan menghunuskan sebilah pisau. Serangan itu dilakukan secara membabi buta saat korban dalam posisi lengah.

"Pelaku marah, kemudian pelaku ini datang, langsung menikam, ya, atau menusuk korban yang mana pada saat itu korban sedang dalam posisi membungkuk, ya. Lagi membuka paket yang yang diterima di kiosnya," tutur Aqsha.

Satu tikaman fatal mendarat telak di bagian kanan bawah punggung korban. Darah segar langsung mengucur deras, membuat suasana seketika menjadi panik. Warga yang melihat kejadian itu segera melarikan korban ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

Baca Juga: gegara Jual Tangki untuk Bayar Utang, Agen Gas di Kebon Jeruk Tewas Mengenaskan Dihujam Tikaman

Nahas, nyawa korban tak tertolong. Setelah beberapa jam berjuang melawan maut, SB menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit.

"Jadi, korban setelah ditikam (pukul 11.00 WIB), dilarikan ke rumah sakit. Kemudian dalam perawatan, selang beberapa jam kemudian, 3 jam atau 4 jam kemudian dinyatakan korban meninggal dunia dalam penanganan," terang Aqsha.

Sementara itu, pelaku EH tak sempat kabur jauh. Warga yang geram berhasil mengamankannya di lokasi kejadian sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak kepolisian.

"Kemudian, pelaku berhasil diamankan warga dan setelah itu langsung diamankan pula oleh Tim Reskrim dari Polsek Kebon Jeruk di TKP," tandas Aqsha.

Ironisnya, hubungan korban dan pelaku bukan sekadar kerabat jauh. Korban diketahui menyewa kios milik pelaku untuk berjualan gas elpiji 3 kilogram, menambah pelik kisah utang piutang yang berakhir dengan hilangnya nyawa ini.

Load More