- Seorang lansia (SB, 65) tewas ditikam oleh kerabatnya (EH, 50) di Kebon Jeruk
- Aksi penikaman terjadi setelah korban menjual sebuah tangki bekas milik pelaku
- Pelaku berhasil ditangkap warga di tempat kejadian perkara
Suara.com - Hubungan kekerabatan tak lagi berarti ketika utang ratusan juta rupiah menumpuk dan kesabaran habis. Tragedi berdarah mengguncang kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, saat seorang lansia berinisial SB (65) tewas mengenaskan di tangan kerabatnya sendiri, EH (50), hanya karena masalah sepele yang berakar dari utang-piutang.
Polsek Kebon Jeruk berhasil mengungkap tabir di balik penikaman maut yang terjadi di Jalan Patra Raya pada Selasa (30/9) itu. Akar masalahnya adalah utang pelaku yang sudah menggunung hingga mencapai ratusan juta rupiah.
Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Nur Aqsha Ferdianto, mengungkapkan bahwa jumlah utang yang fantastis itu merupakan akumulasi dari kebiasaan pelaku yang sering meminjam uang kepada korban.
"Dari keterangan saksi-saksi yang diperiksa, informasinya nilainya puluhan sampai ratusan juta. Jadi akumulasi, ya, sudah sering sekali meminjam," kata Aqsha kepada wartawan di Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Kesal karena utang tak kunjung dibayar, korban SB akhirnya mengambil inisiatif yang tak terduga. Ia menjual sebuah tangki bekas minyak tanah milik pelaku, EH, dengan niat untuk melunasi sebagian utang tersebut. Namun, niat baik itu justru menjadi pemicu amarah yang mematikan.
"Korban itu menjual barangnya pelaku karena kesal utang-utang itu sampai sekarang belum dibayar. Jadi dia bilang, "ya udah, ini saya anggap untuk membayar utang-utangmu," seperti itu," jelas Aqsha menirukan ucapan korban kepada pelaku sebagaimana dilansir Antara.
Tindakan korban menjual tangki itu sontak membuat pelaku naik pitam. Tanpa pikir panjang, EH langsung mendatangi korban yang sedang berada di kiosnya dan menghunuskan sebilah pisau. Serangan itu dilakukan secara membabi buta saat korban dalam posisi lengah.
"Pelaku marah, kemudian pelaku ini datang, langsung menikam, ya, atau menusuk korban yang mana pada saat itu korban sedang dalam posisi membungkuk, ya. Lagi membuka paket yang yang diterima di kiosnya," tutur Aqsha.
Satu tikaman fatal mendarat telak di bagian kanan bawah punggung korban. Darah segar langsung mengucur deras, membuat suasana seketika menjadi panik. Warga yang melihat kejadian itu segera melarikan korban ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Baca Juga: gegara Jual Tangki untuk Bayar Utang, Agen Gas di Kebon Jeruk Tewas Mengenaskan Dihujam Tikaman
Nahas, nyawa korban tak tertolong. Setelah beberapa jam berjuang melawan maut, SB menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit.
"Jadi, korban setelah ditikam (pukul 11.00 WIB), dilarikan ke rumah sakit. Kemudian dalam perawatan, selang beberapa jam kemudian, 3 jam atau 4 jam kemudian dinyatakan korban meninggal dunia dalam penanganan," terang Aqsha.
Sementara itu, pelaku EH tak sempat kabur jauh. Warga yang geram berhasil mengamankannya di lokasi kejadian sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Kemudian, pelaku berhasil diamankan warga dan setelah itu langsung diamankan pula oleh Tim Reskrim dari Polsek Kebon Jeruk di TKP," tandas Aqsha.
Ironisnya, hubungan korban dan pelaku bukan sekadar kerabat jauh. Korban diketahui menyewa kios milik pelaku untuk berjualan gas elpiji 3 kilogram, menambah pelik kisah utang piutang yang berakhir dengan hilangnya nyawa ini.
Berita Terkait
-
Tragis! Bos Agen Gas Melon di Jakbar Tewas Ditusuk, Ulahnya Bikin Sang Rekan Gelap Mata!
-
gegara Jual Tangki untuk Bayar Utang, Agen Gas di Kebon Jeruk Tewas Mengenaskan Dihujam Tikaman
-
Menyerahkan Diri, Penyesalan Wisman usai Renggut Nyawa Istri: Emosi Sesaat saat Ribut di Rumah!
-
Pembobolan Rekening Dormant Rp 204 Miliar, 2 Tersangka Juga Terlibat Kasus Pembunuhan Kacab BRI
-
Jaringan Kuras Rekening Tidur Nasabah Rp204 M, 2 Pelaku Ternyata Terlibat Pembunuhan Kacab Bank!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Tragis! Bos Agen Gas Melon di Jakbar Tewas Ditusuk, Ulahnya Bikin Sang Rekan Gelap Mata!
-
Sempat Dirawat Usai Santap MBG, 21 Siswa SDN 01 Gedong Kini Sudah Pulang
-
HUT TNI 5 Oktober, CFD Jakarta Tetap Digelar
-
Di Hadapan DPR, Kepala BGN Ungkap Terjadinya Kasus Keracunan MBG: Rata-rata karena...
-
gegara Jual Tangki untuk Bayar Utang, Agen Gas di Kebon Jeruk Tewas Mengenaskan Dihujam Tikaman
-
Gagah di Usia 80 Tahun: TNI Gelar Parade Akbar di Monas, Pamer Alutsista dan Pesta Rakyat Meriah
-
Telepon Ferry Irwandi, Ahmad Sahroni Bantah Kabur ke Luar Negeri dan Terpaksa Diam
-
Kontras Sebut Ada 4 Tuntutan Besar dalam Peringatan 1 Bulan Tewasnya Affan Kurniawan
-
Usai 21 Siswa SDN 01 Gedong Keracunan MBG, Plt Kepsek: untuk Sementara Kami Setop!
-
Ahli UGM Kritik MBG di Sidang MK: Kenapa Bukan Pendidikan Gratis untuk Seluruh Warga hingga Kuliah?