Suara.com - Sopir truk molen yang menabrak odong-odong di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (6/5/2014), diduga mengemudi dalam kecepatan tinggi sebelum terlibat dalam kecelakaan yang menewaskan tiga orang balita tersebut.
Kepala Polres Kota Bekasi, Kombes Polisi Isnaeni Udjiyanto, mengatakan berdasarkan keterangan sejumlah saksi truk molen bernomor polisi B 9182 RG melaju dengan kecepatan cukup tinggi sebelum terlibat dalam kecelakaan itu.
"Kami masih memeriksa sejumlah saksi dari lokasi kejadian untuk memastikan penyebab utama kedua kendaraan itu tabrakan," kata Isnaeni di Cikarang.
Berdasarkan kesaksian sementara, kata dia, lokasi kecelakaan di Jalan Kawasan Industri Delta Silikon V depan PT Hankook, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Pusat, memang relatif sepi dengan badan jalan yang mulus. Tidak heran jika truk yang dikemudikan Sapendi itu melaju dengan kecepatan tinggi.
"Odong-odong ini berisi penumpang ibu-ibu dan anak-anak. Saat kejadian truk tersebut hendak menghindari motor yang melintas di depannya," katanya.
Namun saat supir membanting stir ke arah kanan, tiba-tiba muncul odong-odong bernomor polisi T 1115 DL dari arah berlawanan. Tabrakan tidak terhindarkan.
"Jumlah penumpang odong-odong sekitar 15 orang dan informasi awalnya ada empat orang yang meninggal dunia," imbuh dia.
Kecelakaan itu sendiri menyebabkan empat orang tewas, tiga di antaranya berusia di bawah lima tahun. Selain itu, ada 11 orang terluka dalam peristiwa tersebut.
Adapun sopir truk bersama truknya sudah diamankan polisi. Pengemudi odong-odong juga telah diamankan polisi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat