Suara.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta penegak pelaku sodomi dihukum seberat-beratnya untuk menimbulkan efek jera sehingga kejahatan itu tidak semakin menyebar di masyarakat.
"Agar tidak menjadi contoh kepada masyarakat lainnya," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Ia menjelaskan, dalam Islam, sodomi atau liwath merupakan perbuatan dosa besar meski dilakukan atas dasar suka sama suka, apalagi jika dilakukan dengan unsur pemaksaan.
"Liwath sudah ada sejak zaman Nabi Luth, yang mana sebagai hukumannya Allah membalik bumi dan semua umat yang melakukannya akan binasa. Demikian juga sekarang, aparat harus menghukum seberat-beratnya pelaku liwath," katanya.
Kejahatan seksual berupa sodomi dengan korban anak-anak belakangan marak terjadi di Indonesia. Bermula dari terungkapnya kasus di Jakarta International School (JIS), beberapa kejadian lainnya pun terungkap.
Di Sukabumi, Jawa Barat, lebih dari 100 anak menjadi korban kejahatan seksual yang dilakukan Andri Sobari alias Emon, disusul sejumlah kasus di Kalimantan Timur dan daerah lainnya.
Terkait fenomena liwath, Said Aqil tidak sependapat jika disebut akibat pengaruh lingkungan era modern saat ini.
Menurut dia, liwath bermula dari gangguan psikologis pada pelaku yang lantas menjalar di masyarakat dan menjadi gejala sosial.
"Makanya agar liwath tidak menular ke masyarakat luas, pelakunya harus dihukum seberat-beratnya," tandas kiai bergelar doktor lulusan Universitas Ummul Qura, Mekkah, Arab Saudi itu. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem
-
Cara Makan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi di Warung Penyetan Jadi Gunjingan
-
Habis Kesabaran, KPK Ancam Jemput Paksa Rektor USU yang Mangkir Pemeriksaan
-
Pegang iPhone 17 Pro Max Saat Jumpa Pers, Brigjen Ade Ary Tuai Pro-Kontra di Media Sosial
-
'Spill' dari Senayan, Anggota DPR Pastikan Pembahasan Revisi UU Pemilu Sudah Jalan
-
Guyonan Dasco: Yang Sukses Selesaikan Masalah Agraria Bisa Jadi Cawapres
-
Aksi Kamisan ke-880: Tanpa Keberanian untuk Mengingat Luka, Bangsa Ini Hanya Akan Mewariskan Trauma
-
Prabowo Bakal Teken Perpres Tata Kelola MBG, Puan: Jangan Sampai MBG Bermasalah Lagi di Lapangan
-
Ucapan Ultah Nyeleneh PSI untuk Wapres Gibran, Diduga Ulah Kaesang Pangarep