Suara.com - Seorang pengacara terdakwa kasus penghujatan kepada Nabi Muhammad tewas dibunuh di Multan, Pakistan. Pelakunya adalah dua orang yang berpura-pura menjadi calon klien si pengacara.
Rashid Rehman, si pengacara dibunuh di kantornya hari Rabu (7/5/2014) malam. Rehman tumbang tertembus lima peluru dari dua pelaku.
Rehman sempat dilarikan ke rumah sakit namun terlanjur meninggal dunia dalam perjalanan. Kedua pelaku menyamar sebagai calon pengguna jasa Rehman yang meminta bantuannya dalam masalah perkawinan.
Pamflet berisi pesan terkait pembunuhan Rehman pun beredar keesokan harinya, atau tepatnya hari Kamis (8/5/2014).
"Rehman telah menemui ajalnya karena mencoba menyelamatkan seseorang yang tidak menghormati Nabi Muhammad," demikian bunyi tulisan pada pamflet tersebut.
Rehman adalah satu-satunya pengacara di Pakistan yang berani mengajukan diri untuk membela Junaid Hafeez, terdakwa kasus penghujatan Nabi. Hafeez sudah lama mendekam di tahanan dan kasusnya masih terkatung-katung karena tidak ada pengacara yang mau membelanya.
Kebanyakan pengacara takut membela terdakwa kasus penghujatan lantaran kerap mendapat ancaman kekerasan. Sejumlah hakim pernah menjadi sasaran kekerasan lantaran membebaskan terdakwa kasus penghujatan Nabi. Tak cuma di kalangan hakim. Dua orang politisi yang mencoba mereformasi undang-undang penghujatan pun ditembak mati.
Persidangan kasus semacam itu biasanya tidak membutuhkan bukti. Terkadang, pengadilan pun enggan mendengar bukti yang disampaikan lantaran takut dianggap menghujat juga jika mengucapkan ulang bukti tersebut. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus