Suara.com - Mufti Agung Arab Saudi mengecam Boko Haram sebagai kelompok yang mencemarkan Islam, setelah organisasi militan garis keras di Nigeria itu menculik lebih dari 200 pelajar putri, serta mengancam menjual mereka sebagai budak.
Sheikh Abdulaziz Al al-Sheikh mengatakan Boko Haram adalah sesat dan kepada mereka harus ditunjukkan bahwa jalan yang mereka pilih adalah salah, karenanya mereka harus keluar dari jalan itu.
Kecaman Sheikh Abdulaziz Al al-Sheikh itu disampaikan setelah pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, dalam sebuah video yang diunggah di YouTube mengklaim bahwa dia diperintahkan Allah untuk menjual ratusan gadis yang diculik kelompoknya.
"Ini adalah sebuah kelompok yang dibentuk untuk mencemarkan citra Islam dan mereka harus dinasehati, ditunjukkan bahwa jalan mereka sesat, dan mereka harus keluar dari jalan itu," kata Sheikh Abdulaziz Al al-Sheikh kepada surat kabar al Hayat, Jumat (9/5/2014).
"Kelompok ini tidak berada di jalan yang benar karena Islam menolak penculikan, pembunuhan, dan agresi. Menikahi gadis-gadis yang diculik tidak dibenarkan," tegas dia.
Boko Haram menculik sekitar 250 pelajar putri dari sebuah sekolah menengah di desa Chibok, dekat perbatasan Nigeria dengan Kamerun, pada 14 April silam. Sebanyak 50 gadis yang diculik berhasil meloloskan diri.
Dalam video yang diunggah Senin (5/5/2014), Shekau mengatakan akan menjual anak-anak tersebut dan ancamannya itu mengundang kecaman dari seluruh dunia, termasuk dari Amerika Serikat serta sejumlah negara Eropa yang berencana mengirim bantuan bagi Nigeria.
Boko Haram selama lima tahun terakhir melancarkan serangan bersenjata terhadap pemerintah Nigeria. Mereka ingin membangun kekalifahan Islam di negara itu.
Kecaman Mufti Agung Arab Saudi itu sendiri mengikuti langkah serupa yang telah diambil beberapa ulama dan organisasi Islam dunia. Pada Kamis (8/5/2014), Organisasi Kerja sama Islam (OKI) mengatakan Boko Haram keliru menerjemahkan Islam. Sebelumnya Universitas Al-Azhar, mengatakan penculikan yang dilakukan Boko Haram berlawanan dengan ajaran tentang toleransi dan keagungan Islam. (Reuters)
Berita Terkait
-
Angelina Jolie Khawatirkan Nasib Korban Penculikan di Nigeria
-
300 Gadis yang Diculik Mungkin Ditukar dengan Tawanan Pemerintah
-
OKI Desak Boko Haram Bebaskan Ratusan Siswi Nigeria yang Mereka Culik
-
Prancis Susul AS dan Inggris Bebaskan 200 Gadis Nigeria yang Diculik
-
Ikuti AS, Inggris Bantu Nigeria Hadapi Penculikan Anak
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Sultan: Indonesia Menjadi Penentu Penting Bagi Masa Depan Ekologi Regional dan Global
-
Karyawan Jakarta dengan Gaji di Bawah Rp6,2 Juta Bisa Naik Transportasi Umum Gratis, Ini Syaratnya
-
Terungkap, Daftar Kode Rahasia Korupsi Gubernur Riau: 7 Batang hingga Jatah Preman
-
Imam Shamsi Ali Baca Al-Fatihah Sebelum Nyoblos Zohran Mamdani di Piwalkot New York, Ini Alasannya!
-
IKAHI Sumut Turun Tangan, Kebakaran Rumah Hakim PN Medan Bukan Sekadar Musibah Biasa?
-
Geledah Rumdin Gubernur Riau Abdul Wahid usai Tersangka, KPK Cari Bukti Apa Lagi?
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid