Suara.com - Partai Demokrat membidik politisi senior Partai Golkar, Sri Sultan Hamengku Buwono X, untuk diusung menjadi calon presiden (capres). Kemudian calon wakil presiden (cawapres) –nya berasal dari hasil konvensi yang diselenggarakan Partai Demokrat.
Wacana mengusung Raja Jawa muncul karena berdasarkan survei terakhir terhadap 11 peserta konvensi capres, tingkat elektabilitas mereka masih rendah atau kalah jauh bila dibandingkan elektabilitas yang dimiliki capres dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi). Untuk menyiasatinya, beberapa petinggi Demokrat kemudian menggagas untuk meminang Sultan karena tingkat elektabilitasnya, terutama di Pulau Jawa, sangat tinggi.
Menanggapi wacana tersebut, politisi senior Partai Golkar Anton Lesiangi mengaku pesimistis bakal menjadi kenyataan. Antara lain, karena perolehan suara Partai Demokrat di Pemilu Legislatif hanya 10,19 persen. Artinya, tidak memenuhi apa yang dipersyaratkan oleh UU. Yakni, dalam pengajuan pasangan capres dan cawapres, partai politik atau gabungan partai politik wajib memenuhi syarat minimal perolehan kursi sebanyak 20 persen dari jumlah kursi di DPR pada Pemilu Legislatif 2014, yaitu sebanyak 112 kursi, atau syarat minimal perolehan suara sah 25 persen dari jumlah suara sah nasional dalam Pileg 2014, yaitu sebanyak 31,243,123 suara.
“Partai Demokrat tidak bisa mendahului UU, karena peserta konvensi capres Demokrat itu semuanya pada dasarnya perorangan. Tidak datang dari partai. Partainya ya Demokrat. Perolehan suara partai itu kan dinomor empat, jumlahnya 10,19 persen. Berarti masih kurang 9,81 persen dan itu tidak sedikit. Lalu, siapa yang akan mengisi (kekurangan)?. Partai mana?, tidak ada, sehingga tidak bisa (mengusung Sultan),” kata Anton kepada suara.com, Kamis (15/5/2014).
Kemudian Anton mempertanyakan apakah kekurangan tersebut akan diisi Partai Demokrat dengan cara berkoalisi dengan Partai Golkar.
“Apa betul Golkar mau kerjasama (dengan Demokrat), kan tidak jelas. Jadi, kita juga jangan sembarangan, nanti kita kelihatan bodohnya kita,” kata Anton.
Menurut Anton, era Partai Demokrat bertengger di pemerintahan sudah selesai karena secara hitung-hitungan angka hasil Pemilu Legislatif 2014 tidak memungkinkan untuk itu.
“Apa dipikir Partai Demokrat dengan hasil 10,19 persen, dia lolos. Enggaklah, karena kurang,” ujar Anton.
Kemudian Anton mengandaikan nanti Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) bersedia berkoalisi dengan Partai Demokrat, tetap saja jumlahnya kurang. Pasalnya, Partai Hanura hanya meraih suara 5,26 persen suara di Pileg.
“Hanura bisa gabung, asal Golkar gabung. Masalahnya, Golkar tidak mau karena Ical (Aburizal Bakrie) tidak dapat apa-apa,” katanya.
Anton menilai wajar saja bila ada petinggi Partai Demokrat mewacanakan akan mengusung Sultan. Tapi, katanya, realitanya partai berlambang bintang mercy itu sulit. “Jadi, tidak mungkin. Kalau wacana sih bisa saja. Boleh saja. tapi kan tidak sampai (angkanya),” kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka