Suara.com - Hari ini, Kamis (15/5/2014), Partai Demokrat akan mengumumkan hasil konvensi calon presiden (capres) yang diikuti oleh 11 peserta dari berbagai latar belakang.
Mereka adalah Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.
Kesebelas peserta telah melewati serangkaian tahapan seleksi ketat. Setelah debat terakhir, mereka menjalani survei untuk menilai tingkat elektabilitas masing-masing. Survei, kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok, dilakukan oleh tiga lembaga survei yang memiliki integritasnya tinggi dan tidak bisa dibayar untuk menyenangkan satu pihak.
Hasil survei terhadap 11 peserta telah diserahkan kepada Majelis Tinggi Partai Demokrat. Nanti akan diputuskan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
“Jadi, sekarang saya belum tahu yang masyarakat pilih,” kata Mubarok kepada suara.com.
Namun secara pribadi, Mubarok menilai Anies Baswedan sebagai tokoh yang paling ideal menjadi capres. Rektor Universitas Paramadina Jakarta ini masih muda, cerdas, dan belum terkontaminasi politik kotor. Selain itu, ia juga memiliki keturunan pahlawan dari kakeknya, AR. Baswedan.
“Tapi dalam politik, biasanya yang ideal itu tidak terpilih,” kata Mubarok.
Terkait dengan koalisi partai, Mubarok mengatakan Partai Demokrat belum membuat keputusan. Saat ini, katanya, tahapan ke arah sana sedang berproses.
Partai Demokrat merupakan partai yang menang dua periode berturut-turut, 2004-2009 dan 2009-2014. Tapi, perolehan suara di Pemilu Legislatif 2014 anjlok, hanya 10,19 persen. Dengan demikian tidak bisa lagi mengusung capres dan cawapres sendirian.
Bila Partai Demokrat ingin mengusung capres dari internal partai, maka harus segera membangun koalisi baru demi memenuhi syarat minimal perolehan kursi sebanyak 20 persen dari jumlah kursi di DPR, yaitu sebanyak 112 kursi, atau syarat minimal perolehan suara sah 25 persen dari jumlah suara sah nasional dalam Pileg 2014, yaitu sebanyak 31,243,123 suara.
Sayangnya, waktu untuk membangun koalisi sangat mepet, mengingat waktu untuk mendaftarkan pasangan capres-cawapres ke KPU sudah dibuka tanggal 18 Mei 2014.
Atau memilih opsi kedua, berkoalisi dengan dua poros partai yang sudah ada, yakni poros PDI Perjuangan yang telah mengusung Joko Widodo sebagai capres atau poros Partai Gerindra yang sudah mengusung Prabowo Subianto menjadi capres.
Bila opsi kedua tidak dilakukan, mereka kemungkinan mengambil opsi ketiga, yaitu menjadi oposisi.
“Semuanya masih wacana dan proses. Biasanya, di hari terakhir Pak SBY yang memutuskan, apakah membuat poros baru atau mendukung salah satu satu kandidat atau bahkan berada di luar pemerintahan (oposisi),” kata Mubarok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Tangis Ibu Delpedro Pecah di Rutan Polda Metro: Anak Saya Bukan Penjahat, Bukan Koruptor!
-
Menkeu Purbaya: 10 Bulan Pemerintah Prabowo Kesejahteraan Rakyat Naik, Kemiskinan Turun Drastis
-
Sorotan Tajam Hendri Satrio: Dari Komunikasi Menkeu Purbaya hingga Gaya Prabowo Hadapi Massa
-
Lobi-Lobi Maut Asosiasi Travel Mainkan Kuota Haji di Kemenag, Patok Harga Ribuan Dolar per Jemaah
-
Bongkar Skandal Haji, KPK Ungkap Modus Jual Beli Kuota Libatkan Pejabat hingga Kerabat di Kemenag
-
Gali Lubang Baru! Minta Maaf Soal 'Agen CIA', Anak Menkeu Kini Sebut 'Ternak Mulyono'
-
Brutalitas Polisi Nepal Urai Massa Demo, Perempuan Ikut Dihajar saat Berusaha Melerai Temannya
-
Profil La Lita alias Litao: DPO Tersangka Pembunuhan Anak Terpilih Jadi DPRD
-
Rapat Perdana Bareng DPR, Menkeu Purbaya Curhat: Sekarang Saya Nggak Bisa Lagi Ngomong Agak 'Koboy'
-
Gembong Kriminal Nomor Wahid Sri Lanka Sembunyi di Apartemen Jakarta, Tertangkap di Kebon Jeruk!