Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) , Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya menyebut penurunan suara Partai Demokrat dalam Pileg 2014 lalu berkaitan dengan kasus korupsi yang menimpa sejumlah kadernya.
Hal itu diungkapkan SBY saat membuka Rapimnas PD di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (18/5/2014).
"Ada korupsi di sejumlah kader," kata SBY.
Lebih lanjut SBY menyatakan, perolehan suara Partai Demokrat yang hanya 10 persen dibandingkan pemilu tahun 2009 lalu turun terlalu tajam.
Dengan demikian, lanjut SBY, untuk 5 tahun ke depan PD perlu adanya pembenahan terkait perolehan suara yang turun derastis itu.
Selain itu, SBY juga mengungkapan bahwa Partai Demokrat telah diserang berbagai media, baik televisi ataupun media cetak.
"Partai Demokrat digempur habis-habisan oleh sejumlah media TV dan media cetak, seolah-olah Partai Demokrat yang paling banyak korupsi," lanjut SBY dalam pidatonya.
SBY juga menepis dengan tegas jika partainya itu yang paling banyak melakukan korupsi.
"Ternyatanya tidak," tepis SBY.
Berita Terkait
-
Liga Putri Digelar Bareng Pilpres 2029, Bakal Jadi Alat Politik?
-
Cuitan Lawas Anies Soal Jokowi Viral Lagi, Netizen: Anies Saja Ketipu, Apalagi...
-
Presidential Threshold Dihapus: Akhir Kartel Politik atau Awal Fragmentasi Politik?
-
Jokowi Berikan Ucapan Selamat ke Donald Trump, Usai Unggul Quick Count Pilpres AS
-
Seorang Wanita AS Beri Ultimatum untuk Calon Suami: Nyoblos Pilpres atau Batal Nikah!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu